Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bingung Letak Kesalahan Terminal Rawamangun

Kompas.com - 28/05/2015, 10:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelumnya mengatakan bahwa Terminal Rawamangun salah desain hingga menyebabkan bus-bus besar tidak bisa masuk.

Namun, kini ia mengatakan tidak tahu apakah bus-bus tidak bisa masuk karena desain terminal atau sengaja tidak mau masuk.

"Mereka (Dinas Perhubungan dan Transportasi) rencananya mungkin mau bongkar salah satu gedungnya agar lebih luas, tapi kalau dibongkar lebih luas pun tetap akan susah. Nah, saya enggak tahu ini tuh apa sengaja bus enggak mau masuk dan ngetem di luar karena kan bus memang enggak suka masuk (ke terminal). Dia lebih suka ngetem di luar karena ada setoran," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (28/5/2015). 

Oleh karena itu, pihaknya harus mempelajari terlebih dahulu letak kesalahan pembangunan gedung ini. Menurut Basuki, tidak hanya konsultan yang salah merancang desain konstruksi Terminal Rawamangun, tetapi bisa jadi oknum Dishubtrans DKI yang "bermain mata" dengan konsultan.

"Makanya, kami akan pelajari secara hukum, kami bisa menang enggak," kata Basuki. 

Basuki mengaku tidak memahami secara teknis pembangunan dan perbaikan Terminal Rawamangun. Hal ini mengingat terminal itu terdiri dari tiga jalur bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan 1 jalur bus DAMRI khusus dari bandara. Selain itu, di jalur untuk angkutan kota, ada jalur sempit dan menanjak dengan kelokan tajam menukik.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga membeberkan bahwa perencanaan revitalisasi Terminal Rawamangun tersebut dilaksanakan pada masa jabatan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Priastono. Terminal Bus Rawamangun ini dibangun oleh kontraktor PT Jaya Konstruksi dengan konsep Mezanine pada Agustus-Desember 2014.

"Itu bus-bus AKAP bukan baru muncul setelah ada terminal. Sama kayak kamu punya burung merpati, tapi baru bikin kandangnya gitu lho, terus burungnya enggak bisa masuk kandang. Nah, itu yang salah siapa? Desain sarang kandangnya dong. Saya mesti pelajari dulu secara hukum," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com