Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bestari: Kalau Mau Berharap Nasdem Dukung HMP Silakan, tetapi Jangan Pelintiran

Kompas.com - 08/06/2015, 15:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat Bestari Barus bingung menanggapi Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik yang bersikeras menganggap Fraksi Nasdem mendukung hak menyatakan pendapat (HMP) terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Sebab, pada kenyataannya Fraksi Nasdem menolak HMP.

"Kalau orang berharap Nasdem dukung HMP ya silakan saja, tetapi jangan pelintiran," ujar Bestari di Gedung DPRD DKI, Senin (8/6/2015).

Bestari pun menjelaskan alasannya tidak menghadiri rapat pimpinan gabungan tindak lanjut angket beberapa hari lalu.

Dia mengatakan bahwa ketika itu dia sedang sakit sehingga harus mengutus anggotanya untuk hadir.

Dia membantah anggota Fraksi Partai Nasdem tertekan dengan menolak HMP. "Orang sakit ya enggak datang, saya suruh anak buah dong. Nah, masalah dia klaim bahwa seluruh anggota Dewan mau HMP tetapi tertekan sama partai, di Nasdem enggak begitu. Karena keberadaan kita buka orang per orang, tapi kepanjangan tangan partai," ujar Bestari.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik bersikeras mengatakan bahwa Fraksi Partai Nasional Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa mendukung hak menyatakan pendapat (HMP) meskipun ketua fraksi masing-masing telah menyatakan bahwa mereka tidak mendukung HMP.

"Kan kemarin yang ngomong anak buahnya Bestari (Ketua Fraksi Partai Nasdem), kan dia ngomong di rapimgab atas nama siapa? Kalau diundang rapimgab itu ya seharusnya atas nama fraksi," ujar Taufik.

Dia pun menyalahkan Bestari yang tidak menghadiri sendiri rapat pimpinan soal tindak lanjut angket yang lalu. Dia mengatakan, Bestari terlalu meremehkan forum rapat pimpinan.

Taufik menjelaskan, pada saat rapim, anggota Fraksi Partai Nasdem Hasan Basri yang hadir dalam rapat mengatakan bahwa dia mendukung HMP.

Suara dukungan dari Hasan Basri itu merupakan dukungan dari fraksi, bukan dukungan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com