Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sering Rusak, Jumlah Penumpang Transjakarta Dikhawatirkan Kembali Turun

Kompas.com - 08/06/2015, 17:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Data dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menyebutkan terjadi penurunan penumpang layanan bus transjakarta pada kuartal pertama tahun 2015. Sebab dalam periode Januari-April, penumpang layanan bus tersebut hanya mencatatkan jumlah sekitar 34 ribu orang.

Jumlah tersebut menurun dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai sekitar 37 ribu orang.

"Dari Januari hingga April terjadi penurunan penumpang sekitar tiga juta orang atau sama dengan 8,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," ujar Ketua DTKJ Ellen Tangkudung di kantornya, Senin (8/6/2015).

Menurut Ellen, banyak faktor yang menyebabkan menurunnya penumpang transjakarta. Kata dia, yang paling mendasar tentu saja kondisi bus yang seringkali mengalami kerusakan.

"Desak-desakan saat jam sibuk wajar. Di luar negeri juga begitu. Cuma kondisi seperti tidak diantisipasi dengan baik karena seringkali bus mogok, AC-nya mati, dan menurut laporan kok jadi banyak copet," ujar dia.

Atas dasar itu, Ellen berharap agar PT Transjakarta dapat segera melakukan pembenahan. Sebab bila tidak, bukan tidak mungkin jumlah penumpang layanan transjakarta pada tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

"Kan sudah ada SOP (standar operasional prosedur). Tetapi kalau sampai hal-hal seperti itu bisa terjadi, mungkin pengawasan terhadap operatornya yang kurang," kata Ellen.

Data dari PT Transjakarta menyebutkan sepanjang tahun lalu, penumpang bus transjakarta berjumlah sekitar 111,6 Juta orang. Jumlah tersebut menurun ketimbang tahun 2013 yang mencapai sekitar 112,5 Juta orang.

Layanan bus transjakarta resmi beroperasi pada 2004. Sejak tahun tersebut, pada setiap tahunnya layanan transjakarta selalu mengalami kenaikan jumlah penumpang.

Situasi ini berlangsung hingga tahun 2011. Tahun 2011 tahun puncak jumlah penumpang tertinggi dengan 114,7 ribu penumpang. Setelah itu, jumlah penumpang bus transjakarta tak pernah lagi mencapai angka tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com