Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Dirikan Rusunawa ala India di Stasiun Kereta

Kompas.com - 10/06/2015, 09:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merencanakan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) terpadu di lahan milik PT KAI. Idenya ialah meniru rusunawa di India.

Untuk itu, Basuki bersama dengan jajaran direksi PT KAI meninjau Stasiun Kampung Bandan bersama jajaran direksi PT KAI dan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI, Rabu (10/6/2015) ini. 

"Kami sudah menyepakati MoU (memorandum of understanding). Kerja sama aset-aset berharga milik PT KAI juga akan bagus dan sebagian akan kami jadikan rusunawa. Konsepnya seperti yang ada di India," kata Basuki di Stasiun Kota, Jakarta, Rabu.

Konsep itu adalah pembangunan rusunawa di atas stasiun kereta api. Dua stasiun kereta yang akan dibangun rusunawa adalah Stasiun Kampung Bandan dan Stasiun Manggarai.

Apabila di India pembangunan rusunawa di pinggir rel kereta, konsep yang akan diterapkan di Jakarta adalah pembangunan rusunawa yang di bagian bawahnya dipergunakan untuk depo kereta api dan pasar rakyat.

"Jadi, orang-orang itu supaya hemat biaya hidupnya, dia harus tinggal dekat stasiun kereta api supaya dia bisa langsung naik kereta," kata Basuki.

"Nanti, ke depannya, PT KAI juga bisa bikin tiket bulanan yang untuk pelanggan, nanti bisa dibuat khusus, misalnya ada diskon untuk penghuni rusunawa dan rusun ini nanti tidak ada parkiran mobil serta motor," kata Basuki. 

Basuki merencanakan pembangunan rusunawa di atas stasiun ini selesai secepatnya dan berjumlah sebanyak-banyaknya. Selain pembangunan rusunawa, Pemprov DKI dan PT KAI berencana membangun loopline (jalur melingkar) di rel Kampung Bandan.

Pembangunan loopline ini masuk ke dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2011-2030 sehingga Commuter Line akan terintegrasi dengan mass rapid transit (MRT).

"Makanya, MRT kan dirancang lebar relnya sama dengan kereta api. Kami juga lagi berpikir agar kereta api punya saham di PT MRT Jakarta dan nantinya Pemprov DKI punya saham di PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) gitu," kata Basuki. 

Tinjauan ke Stasiun Kampung Bandan dilakukan dengan menumpangi kereta lori motor yang hanya berkapasitas 12 penumpang.

Pada tinjauan itu, hadir pula Kepala Daops 1 PT KAI Apriyono, Dirut PT Transjakarta Antonius NS Kosasih, Dirut PT MRT Jakarta Dono Boestami, Kepala Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani, serta Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Benjamin Bukit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com