Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Park and Ride" PGC Tak Seharusnya Dikelola Swasta

Kompas.com - 18/06/2015, 23:36 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pelaksana (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sunardi Sinaga menyatakan, Park and Ride Pusat Grosir Cililitan (PGC) berdiri di atas lahan UP Terminal. Artinya, itu merupakan lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Jadi memang seharusnya pengelolaannya di bawah UP Perparkiran, bukan swasta," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2015).

Karena itu, pihaknya menginginkan adanya serah terima kepengelolaan park and ride PGC kepada UP Perparkiran. Pihaknya juga akan mendesak UP Terminal untuk segera memindahkannya ke UP Perparkiran.

Selama masa pergantian tersebut, ia meminta pengelola park and ride PGC tidak memberlakukan tarif progresif kepada pengguna jasa tersebut. Sebab, park and ride merupakan lahan parkir yang dirancang untuk membuat orang berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum.

"Adanya park and ride akan mengurangi kendaraan yang masuk ke pusat kota, sehingga bisa juga menekan kemacetan di Jakarta," tuturnya.

Bila diberlakukan tarif progresif, maka banyak pengguna yang enggan memarkir lama-lama. Tujuan utama adanya park and ride pun tidak tercapai.

Terkait banyaknya pengendara kendaraan selain pengguna transportasi umum yang parkir di park and ride PGC, Sunardi menyarankan pengelola lebih tegas untuk melarangnya. Ia mengatakan, PGC seharusnya memiliki lahan parkir lainnya yang bisa ditempati khusus pengunjung.

"Jadi park and ride murni hanya untuk orang yang mau parkirkan kendaraan pribadinya dan naik kendaraan umum," ujarnya.

Ia pun mendukung diperbanyaknya park and ride, terutama di daerah-daerah pinggir kota. Ini supaya menarik minat pengguna kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi umum. Sunardi mengakui, park and ride pun bisa dijadikan bisnis oleh swasta. Namun, lahannya perlu berasal dari swasta pula dan memiliki izin. Uang retribusi parkirnya akan disetorkan 20 persen ke Dishub DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com