Yang pasti, kata Djarot, seniman yang dinilai memiliki semangat dan dedikasi yang besar pada perkembangan seni akan dibiarkan untuk tetap berkreativitas di tempat tersebut. Sementara seniman yang dianggap tidak memenuhi kriteria itu harus hengkang.
"Itu nanti akan kita seleksi. Intinya sih yang bagus masuk, yang enggak ya putus," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/6/2015). [Baca: Seniman TIM: Kesenian Bisa Hidup Tanpa Bantuan Pemerintah]
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berupaya membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) di TIM. Namun rencana yang telah terlontar sejak awal tahun itu terhambat akibat adanya penolakan dari para seniman setempat.
Djarot sudah pernah menemui para seniman pada Januari lalu. Saat itu Djarot menjelaskan bahwa tujuan pembentukan UPT adalah semata-mata agar TIM mendapatkan alokasi anggaran yang besar ketimbang yang diterima saat ini.
Selain itu, pembentukan UPT juga bertujuan agar para seniman tidak perlu lagi repot-repot mengurus hal-hal yang tidak terkait dengan dunia seni.
"Kalau memang itu seniman dan budayawan yang benar, mereka tidak akan ngitung-ngitung masalah duit. Seniman dan budayawan itu kan seharusnya berkreativitas, berkreasi. Jadi mereka tidak perlu mengurus lampu mati, tidak perlu mengurus WC bau, tidak perlu mengurus lingkungan bau," kata dia di depan para seniman di TIM, Selasa (13/1/2015).
Djarot juga membantah berbagai tuduhan yang menganggap Pemprov DKI ingin mengomersialkan TIM, salah satunya dengan memungut retribusi dari para seniman.
Menurut Djarot, ia justru ingin jajaran pejabat Pemprov DKI bisa mengagendakan pertemuan rutin dengan para seniman dan budayawan minimal setahun dua kali. Hal itu dilakukan dalam rangka menyamakan visi dan misi kita dalam pengembangan budaya.
"Tentu saja dengan para seniman dan budayawan yang betulan, bukan seniman dan budayawan yang abal-abal yang hanya mencari proyek-proyek dari pemerintah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.