Basuki mengatakan, hal itu dapat dicegah ketika Pemprov DKI sudah memiliki banyak unit bus berkualitas. "Kan saya bilang, kalau bus kami cukup, orang-orang enggak mungkin naik angkot lagi. Makanya, jangan pernah naik angkot lagi kalau semua bus kami sudah (beroperasi) 24 jam," kata Basuki di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (22/6/2015).
Basuki tak menampik di Ibu Kota masih beroperasi angkot gelap dan dikendarai oleh sopir tembak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Basuki bakal mengelolanya ke dalam satu payung, yakni di PT Transjakarta.
Semua operator akan dikenakan sistem pembayaran rupiah per kilometer. Terlebih lagi, Pemprov DKI akan memberi public service obligation (PSO) kepada semua operator angkutan umum yang mau bergabung dengan PT Transjakarta.
Secara bertahap, Basuki mengatakan warga akan meninggalkan angkot. "Sekali naik transjakarta Rp 3.500, AC, dan kami akan keluarkan program bayar Rp 6.000- Rp 7.000, Anda bebas naik bus di Jakarta yang tergabung dalam sistem rupiah per kilometer," kata Basuki.
Sebelumnya, seorang sopir angkot D-01 bernomor polisi B 1403 VTX jurusan Ciputat-Kebayoran memerkosa seorang karyawati sebuah kantor di Jakarta Selatan. Pelaku melakukan aksi di dalam angkot setelah membawa korban ke tempat sepi.
Angkot yang dikemudikan pelaku DAS (21) sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (21/6/2015). Pelaku memanfaatkan situasi angkot yang kosong untuk menjalankan aksinya.
Korban sempat melawan namun tak berhasil. Setelah memerkosa, pelaku menurunkan korban di lampu merah Condet dan melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.