Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2015, 12:42 WIB

"Keserakahan timbul akibat rasa takut kehilangan sesuatu yang dimilikinya dan kecintaan terhadap dunia yang berlebihan. Apa yang ada di dalam pikiranmu saat menambahi terus piringmu dengan makanan tadi?"

"Nek udah ngincer dari siang Om, Nek janji dalam hati...kalau buka puasa Nek mau babat habis semua makanan."

"Ketahuilah Nek, kebanyakan kita telah menjadi hamba perut yang hidupnya seakan hanya untuk makan dan mencari kesenangan. Asal kamu tahu Nek, perut adalah sumber penyakit dan malapetaka," kata Don sambil terus menyantap makanan di piring.

"Orang yang cukup adalah orang yang keinginannya sesuai dengan kebutuhannya, dan orang yang serakah adalah orang yang keinginannya jauh lebih besar dari kebutuhannya," sambil bicara, Don tak lupa terus menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Padahal kalau mau jujur, kebutuhan kita sebagai manusia hakikatnya tidak banyak. Kita makan maksimal 2-3 piring saja, tidak lebih. Kita punya sepasang kaki, cukuplah dengan memiliki sepasang sepatu atau 2 – 3 pasang sepatu. Tapi coba kita cek Rak sepatu kita, ada berapa puluh pasang sepatu kita?" Don terus bicara, sambil tak lupa menambahkan nasi dan lauk di piringnya.

"Orang cenderung mengumpulkan harta tanpa batas, sudah punya uang yang banyak, ditambah puluhan rumah, Apartemen, Tanah, Sawah, kendaraan dll, tapi tetap saja ia merasa kurang dan ia tambah dan tambah terus," Don kian bersemangat bicara.

Katanya Don lagi, "Padahal apakah semua kekayaannya itu akan ia konsumsi sampai habis?. Jawabnya, tentu saja tidak. Bagi mereka yang penting adalah berhasil merasa memiliki sebanyak-banyaknya dan ia bangga karenanya. Itulah yang disebut sebagai orang serakah atau tamak," wajah Don mulai berkeringat. Tapi dia belum juga berhenti bicara dan juga makan. "Serakah juga menjadi pintu masuknya setan. Bila masuk dalam hati orang yang serakah, setan akan menghiasinya dengan sifat-sifat tercela lainnya. Dan orang yang serakah itu selalu menganggap baik apa yang dilakukannya, meski kebanyakan orang melihatnya sebagai suatu keburukan."

"Serakah, ternyata tidak sebatas pada harta benda semata-mata. Ada orang yang serakah kepada jabatan. Orang yang serakah kepada jabatan, akan berusaha mendapatkan apa yang menjadi incarannya dengan segala cara. Tak pernah berpikir apakah cara yang ditempuh baik atau buruk," Don meneguk air di gelas, dan setelahnya dari mulutnya terdengar sendawa.

"Kamu tahu Nek? Ada serakah yang baik loh."
"Serakah apa tuh Om?"
"Adalah keserakahan dalam mengerjakan kebajikan, salah satunya adalah menuntut ilmu. Dalam salah satu sabdanya, Rosulullah pernah menjelaskan, bahwa seseorang tidak akan pernah berhasil menuntut ilmu, kecuali dia memenuhi enam syarat, dan salah satunya adalah dia harus memiliki jiwa khirshun, yang bila kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti –salah satunya- rakus/serakah."

"O iya, ada kata-kata bijak dari Mahatma Gandhi. Bunyinya begini, The world has enough for everyone's need, but not enough for everyone's greed."
"Apa artinya, Om?"
"Dunia cukup untuk setiap orang yang membutuhkan, tapi tidak cukup untuk orang-orang rakus."
"Terimakasih nasihatnya ya Om. Om Don hebat deh, Nek jadi banyak belajar."

Mendapat pujian dari Nek, Don cuma tersenyum. Tapi mendadak...

"Aduh...."
"Kenapa, Om?"
"Perutku melilit..."
"Hah? Sampai tandas begini nasi sebakul, pantas saja melilit."
"Gak sengaja, Nek sih ngajak ngobrol terus..."

Seisi rumah pun terbahak-bahak demi menyaksikan Don yang meringis. Lalu Nek pun mengambil centong yang dipegang ayahnya.
"Nih Om, gantian," kata Nek menyerahkan centong yang dipegangnya kepada Don.

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com