Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Razia Sopir Tembak Angkot, Organda Sarankan Berantas Dulu Preman

Kompas.com - 29/06/2015, 21:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya sopir tembak di angkutan umum di Jakarta dinilai karena tingginya tingkat premanisme yang berkembang di lingkungan sopir angkot. Karena itu, Organda DKI Jakarta menyarankan kepada pihak yang berwajib untuk terlebih dulu memberantas preman.

Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, sopir tembak yang selama ini beroperasi di angkutan-angkutan umum dikelola oleh preman. Sehingga untuk menghilangkannya, maka preman pengelolanya pun perlu dihilangkan dulu.

"Jadi yang perlu diberantas itu preman-preman ini karena mereka yang mengancam sopir aslinya. Premanisme yang berada di angkutan umum sudah jadi rahasia umum," kata Shafruhan saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/6/2015).

Menurut dia, preman-preman yang berada di lingkungan sopir seringkali mengancam sopir angkutan yang asli. Sehingga sopir pun terpaksa memberikan jatah sopir tembak untuk "narik". [Baca: Buntut Pemerkosaan di Angkot, Sopir D01 Minta Hapus Sopir Tembak]

"Sopir-sopir aslinya itu diancam kalau enggak ngasih. Sopir aslinya jadi terpaksa ngasih," kata dia. Sopir tembak, kata Shafruhan, sering kali tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).

Bahkan mereka cenderung untuk menyetir dengan ugal-ugalan. "Kadang mereka enggak bawa SIM, main asal bawa mobil saja. Tentu ini berbahaya," ujarnya.

Dia meminta kepada pihak yang berwajib seperti Dinas Perhubungan dan Transportasi serta kepolisian untuk bertindak tegas terhadap keberadaaan preman yang mengelola sopir-sopir tembak ini. [Baca: Dishub Akan Adakan Razia Sopir Tembak di Jakarta]

Pengawasan, kata dia, perlu diperketat dan bila sudah terpantau, maka sebaiknya segera diberi sanksi yang memberikan efek jera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com