Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alhamdulillah, Sudah 'Cakep'... Sebelumnya Gosong Enggak Kelihatan"

Kompas.com - 12/07/2015, 16:20 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rani Setiawan (20) merupakan salah satu korban kebakaran PT Mandom yang dioperasi di RSCM, Minggu (12/7/2015) pagi. Sejumlah keluarga yang membesuknya mengaku sedikit lega dengan kondisi warga Semper, Jakarta Utara, tersebut.

"Alhamdulillah, sudah cakep, putih. Sudah kelihatan seperti Rani. Paling bibirnya saja yang masih bengkak. Sebelumnya gosong enggak kelihatan bentuk mukanya," kata Ina (45), salah satu kerabat Rani.

Menurut Ina, keponakannya tersebut mengalami luka bakar sebanyak 31 persen. Namun, sebagian besar luka yang dialami ada di bagian wajah dan tangan.

"Kalau kata dokter sih luka bakarnya 31 persen. Paling banyak di muka sama tangan. Kaki paling di pergelangan doang," ujarnya.

Akibat luka bakar di wajahnya, Rani belum bisa diajak bicara saat diajak bicara oleh kerabatnya. Dia hanya bisa mengangguk dan menggeleng.

"Tadi, sebelum operasi, saya sempat pesan buat dia (Rani), 'Yang kuat ya, yang sabar'. Soalnya, enggak bisa ngomong, ada selang," ujar Ina.

Sulung dari tiga bersaudara tersebut menjalani operasi di bagian wajah akibat luka bakar yang dialaminya, sekitar pukul 08.30 WIB. Namun, akibat pengaruh obat bius yang ada di tubuhnya, Rani baru siuman setelah dua jam kemudian.

"Operasinya mulai pukul setengah sembilan. Sekitar satu jam setengah, tetapi baru sadar kira-kira dua jam setelahnya," kata Ina.

Ina merupakan salah satu korban luka bakar dari kebakaran pabrik PT Mandom, Bekasi, Jumat (10/7/2015) siang. Kebakaran itu mengakibatkan lima orang tewas. Lima korban tewas tersebut mengalami luka bakar hingga 100 persen.

Sekitar 50 orang mengalami luka bakar serius. Sebanyak 20 korban kebakaran yang mengalami luka paling parah dipindahkan ke RSCM yang memiliki peralatan lebih lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com