"Kadisdukcapil itu enggak cerdas. Asal ngomong. Dia dong harusnya yang kasih masukan ke pak Gubernur. Ini kan masalah tahunan sebenarnya," ujar Taufik di gedung DPRD, Rabu (22/7/2015).
Taufik mengacu kepada ucapan Ahok (sapaan Basuki) pertama kali mengenai pendatang di Jakarta. Ketika itu, menurut Taufik, Ahok salah mengeluarkan statement.
Mengundang penduduk luar untuk datang ke Jakarta tidak semudah ucapan Ahok. Apalagi, Ahok berjanji akan membagi-bagikan KTP kepada pendatang.
"Nanti nih kalau ada penggusuran, mereka akan bilang, 'saya kan disuruh pak Ahok untuk datang Jakarta. Kan saya diundang pak Ahok,'," ujar Taufik.
Seharusnya, kata Taufik, Edison sebagai Kadisdukcapil memiliki tanggung jawab untuk memberi pengertian kepada Ahok.
Taufik pun lega bahwa saat ini Ahok sudah mulai memperjelas ucapannya. Hal itu dia pantau melalui pemberitaan di media. Dia lega bahwa Ahok sudah memperjelas bahwa pendatang yang ingin menetap di Jakarta harus mematuhi syarat tertentu. Seperti surat pindah, tempat tinggal, dan pekerjaan agar bisa mendapatkan KTP.
"Jadi statement pertama yang salah. Yang dia bilang akan memberi KTP. Pemberian KTP harus penuhi prosedur. Merekaharus bawa surat pindah. Untuk punya KTP, dia juga harus dimasukin di KK itu kan. Jadi harus lengkap jaminan pekerjaan dan tempat tinggalnya," ujar Taufik.
"Apalagi, pendatang urusannya bukan cuma KTP. Mereka pasti akan menuntut KJP dan KJS juga. Nah jangan sampai pendatang ini jadi beban," ujar Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.