Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Motif Pelaku Kembalikan Bocah yang Diculik di PGC

Kompas.com - 24/07/2015, 16:37 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — SE (6), bocah yang diculik di Pusat Grosir Cililitan (PGC) pada Sabtu (18/7/2015), bisa kembali dalam dekapan kedua orangtuanya. Penculik mengembalikan SE dengan menyuruh sopir taksi untuk mengantarkan sang anak ke PGC pada Selasa (21/7/2015).

Mengapa pelaku mengembalikan korban?

"Kasusnya itu awalnya kan penculikan. Dengan pengembalian, dia takut atau bisa jadi merupakan strategi untuk tidak memperluas persoalan. Jadi, ini yang kita belum tahu," kata kriminolog Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Namun, Simon menduga, penculik merasa ketakutan dengan pemberitaan media massa secara terus-menerus sehingga membatasi ruang gerak mereka.

"Media massa berperan penting mengembalikan SE, apalagi wajah pelaku sudah terekam CCTV," kata Simon. [Baca: Polisi Cari Pengirim SMS Teror ke Ayah Bocah yang Diculik di PGC]

Namun, kata Simon, langlah ini lebih untuk menutupi jaringan yang dimiliki penculik. Dari tindak tanduk penculik, aksi tersebut diduga dilakukan secara berkomplot.

"Kalau menurut saya, itu ada jaringan. Jadi, ada jaringan pelaku kejahatan seperti itu," kata Simon.

Penculik yang terekam kamera CCTV PGC disinyalir hanya bagian kecil dari jaringan besar di belakangnya. Lebih dari itu, penculik tersebut biasanya tak mau ambil risiko untuk mengorbankan jaringan.

"Dugaan yang harus menjadi perhatian. Makanya, pelibatan masyarakat adalah hal penting. Pasalnya, kalau dia jaringan, akan sulit diungkap," kata Simon.

Seperti diberitakan, SE hilang diculik saat bermain di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur. Rekaman closed circuit television (CCTV) mengungkap bahwa gadis itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Kini, SE sudah berada di rumah. Kini, polisi tengah mencari pelaku penculikan korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com