JAKARTA, KOMPAS.com
— Polisi akan mengonfrontasi AK, tersangka pembunuh mantan Asisten Presiden Direktur XL, Hayriantira, dengan pihak perusahaan telekomunikasi, XL. Pasalnya, AK sempat mengaku bahwa korban mengancam tidak akan membantu proyek kerja samanya dengan XL jika menolak berhubungan badan dengannya."Pemanggilannya bukan keterkaitan dengan kasus pembunuhan Rian (Hayriantira)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di ruangannya, Senin (10/8/2015).
AK pernah menyebut bahwa ia sedang terkait proyek untuk pengadaan alat pemadam kebakaran untuk menara operator seluler XL. Polisi akan mendalami apakah hal ini terkait dengan kasus pembunuhan tersebut.
"Yang katanya tersangka berusaha memasukkan proyek ke XL akan dikonfirmasi ke pihak XL. Siapa yang memahami proyek itu," kata Krishna.