Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta PNS Tidak Korupsi, Ahok Pekikkan Semangat Bung Karno

Kompas.com - 17/08/2015, 10:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini dengan tema "Ayo Kerja" pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia, dapat membangkitkan semangat warga untuk sama-sama bekerja membangun Indonesia. Termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

Basuki menjamin, Pemprov DKI akan bersama membantu pemerintahan pusat untuk membuat sejajar Indonesia dengan negara-negara Asia lainnya. 

"Kami akan membantu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membawa negara ini di usianya yang ke-80 tahun nanti Indonesia betul-betul bisa sejajar dengan negara Asia Tenggara," kata Basuki, saat menjadi inspektur upacara pada HUT ke-70 RI, di Lapangan Monas, Senin (17/8/2015). 

Dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, lanjut Basuki, Indonesia masih ketinggalan jauh. Baik dari sisi kemajuan ekonomi, nilai mata uang, pendapatan perkapita, indeks pembangunan manusia, dan lain-lain.

Basuki mengungkapkan, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) untuk memajukan Indonesia.

"Satu persoalan yang kita miliki, seperti kata Bung Karno, kita lebih susah perjuangan melawan oknum bangsa sendiri dibanding melawan penjajah. Kita hari ini terjebak, melawan kemunafikan, dan menjual agama untuk kepentingan pribadi atau golongan, dan korupsi jadi akar ini semua," kata Basuki dengan penuh semangat memekikkan kata-kata penyemangat dari Presiden pertama Soekarno tersebut. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, satu permasalahan Indonesia belum juga dapat maju dan sejajar dengan negara lain, hanya karena korupsi. Oleh karena itu, HUT ke-70 RI ini jadi momentum pemimpin serta pegawai negeri sipil (PNS) memerangi korupsi dan bekerja dengan baik.

Kata Basuki, ribuan PNS DKI yang menghadiri upacara tersebut seharusnya bersyukur telah memiliki gaji di atas rata-rata perusahaan swasta. Jika gaji itu masih tidak cukup, lanjut dia, sebaiknya PNS DKI mengundurkan diri dari pekerjaannya dan bekerja di tempat lain.

"Sumpah jabatan akan mempermalukan kita dan ini akan merusak generasi akan datang karena mereka akan melihat kemunafikan kita. Kita sudah bersumpah atas nama Allah atas nama Tuhan Yang Maha Esa (YME), tapi kelakuan kita seperti korupsi sudah mempermalukan Tuhan," kata Basuki masih dengan semangatnya.

"Karena itu, saya harap kita bersama-sama di HUT ke-70 ini, kita harus menjadi patriot bangsa. Kita tidak diminta untuk mengorbankan nyawa bahkan tidak berdarah, kita hanya diminta tidak korupsi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com