Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Pasar Minggu Terkendala Alkes

Kompas.com - 24/08/2015, 21:22 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu di Jalan TB Simatupang No 1, RT 05 RW 01, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dijadwalkan baru akan beroperasi pada pertengahan Oktober 2015 mendatang. Padahal saat awal dibangun, rumah sakit tersebut ditargetkan untuk mulai dibuka untuk umum pada September 2015.

Direktur Utama RSUD Pasar Minggu Christina Indra Rini mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi kendala. Salah satunya adalah belum lengkapnya alat kesehatan di sana. Pengiriman alat kesehatan dari Jerman ke Jakarta memakan waktu yang cukup lama.

"Karena di sana summer (musim panas) jadi terkendala di situ. Alatnya kami pesan dari Eropa, dari Jerman," kata Indra saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Indra menjelaskan, pihaknya membutuhkan proses yang panjang untuk mendatangkan alat kesehatan ke RSUD Pasar Minggu, mulai lelang hingga penyiapan alat. "Kami sudah minta percepatan dari pemenang-pemenang lelang alkes, jadi baru bisa masuk pada akhir September," kata Indra.

Selanjutnya, alat perlu disiapkan di rumah sakit. Sehingga, pada pertengahan Oktober, RSUD Pasar Minggu baru dibuka untuk umum. Rumah sakit ini dibangun dengan konsep ramah lingkungan dan terdiri dari 12 lantai dan satu basement.

RSUD Pasar Minggu termasuk dalam rumah sakit tipe B. Sehingga, fasilitas yang ditawarkan mirip dengan RSUD Pasar Rebo, RSUD Koja, dan RS Budhi Asih. Namun, rumah sakit yang sudah mulai dibangun sejak 2013 itu juga memiliki fasilitas unggulan di bidang layanan geriatri, pediatri, dan radioterapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com