Sampai saat ini, warga yang telah mendaftar untuk berjualan di rusun dan mendapatkan gerobak usaha adalah 80 orang, melebihi jumlah gerobak yang tersedia.
Sebagai SKPD utama yang mengurus fasilitas rusun, Dinas Perumahan DKI pun masih memikirkan solusi untuk menyelesaikan hal itu.
"Semua memang bertahap ya. Mungkin nanti akan kita lihat siapa yang sudah benar-benar butuh gerobak itu untuk usaha karena tidak ada uang lagi. Bisa saja warga yang masih punya tabungan, mengalah sebentar," ujar Kepala Dinas Perumahan DKI Ika Lestari Aji, Rabu (26/8/2015).
Mengenai penggunaan gerobak usaha tersebut, sebenarnya berdasarkan aturan warga dikenai biaya sewa sebesar Rp 14.000 per meter persegi. Akan tetapi, Ika tidak mau buru-buru menetapkan uang sewa gerobak. Dia akan memperhatikan terlebih dahulu dinamika yang terjadi di Rusunawa Jatinegara Barat berkaitan dengan lapak usaha ini.
"Selama tiga bulan, kita coba perhatikan dulu deh," ujar dia.
Sebenarnya, Ika mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI ingin warga membentuk koperasi di rusun ini. Dengan adanya koperasi, warga dinilai akan mendapat banyak keuntungan.
Sebagai contoh, jika ada pasar murah, Pemprov DKI bisa langsung memasukan barang-barang di koperasi tersebut.
Ika juga berharap nantinya Pemprov DKI bisa bekerja sama dengan food station untuk memasok barang di koperasi rusun. "Tapi harus terbentuk dulu tuh rusunnya," ujar Ika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.