Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus "Ubrak-abrik" Pejabat, Ahok Klaim Pelayanan DKI Lebih Baik

Kompas.com - 07/09/2015, 09:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut pelayanan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan semakin baik dengan perombakan birokrasi yang terus dilakukannya. Menurut dia, dari berbagai aspek, pelayanan Pemprov DKI sudah jauh lebih baik. 

"Kamu lihat saja Jakarta lebih bersih, pelayanan di PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) lebih baik, pelayanan puskesmas lebih baik, mana ada lagi kejadian orang ngadu datang berobat sakit enggak diladenin sama BPJS atau Kartu Jakarta Sehat? Enggak ada cerita kayak gitu lagi, kalau dulu banyak orang mati di rumah karena enggak berani berobat," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (7/9/2015). 

Tak hanya itu, Basuki berani menjamin sudah tidak ada pungutan liar di kantor kelurahan dan kecamatan. Penertiban pedagang kaki lima (PKL), kata Basuki, yang masih belum terealisasi optimal. Sebab, menurut dia, masih banyak oknum preman yang memeras PKL.

Selain itu, Pemprov DKI juga harus menyediakan tempat relokasi bagi para PKL itu. PKL yang berdagang di Jakarta harus dididik dengan baik dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Saya kira penggantian-penggantian (pejabat) ini membuat pelayanan jauh lebih baik kok. Lurah, camat, dan wali kota mana yang sekarang enggak berani turun? PPSU (pekerja prasarana sarana umum) juga turun semua ke lapangan," kata Basuki.

Saat ini, lanjut dia, masih ada sekitar 6.000 jabatan struktural. Jika yang bekerja optimal hanya setengahnya, berarti ada sekitar 3.000 jabatan yang akan dipangkas. Ia juga memastikan bakal merombak jajaran pejabat eselon di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, pekan ini. Padahal, Basuki baru saja merombak sebanyak 327 pejabat eselon pada Jumat (4/9/2015) lalu.

"Beberapa lurah sudah kami interview dan minggu depan lantik (pelantikan pejabat) lagi. Saya mau wawancara mereka lagi hari ini sama Selasa besok," kata Basuki.

Adapun pada Kamis (3/9/2015) lalu, Basuki telah mewawancarai sebanyak 30 lurah serta staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Menurut Basuki, tak sedikit staf yang berpotensi menjadi pejabat eselon IV. Hanya saja, kebanyakan staf itu juga masih takut dengan atasannya.

Kata Basuki, para staf itu juga telah berani melaporkan pegawai maupun atasannya yang berkinerja tidak baik. Sementara banyak lurah yang berminat bekerja di SKPD lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com