Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pemprov DKI soal Anggaran Jamuan Rp 6,6 Miliar di Balai Kota

Kompas.com - 11/09/2015, 17:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI Muhammad Mawardi menjelaskan bahwa dana anggaran jamuan makan resmi sebesar Rp 6,6 miliar berlaku untuk 600 acara dalam satu tahun. Mawardi mengatakan jumlah tersebut diputuskan berdasarkan jumlah acara di tahun sebelumnya.

"Angka 600 acara itu kan perkiraan karena mengacu ke tahun sebelumnya," ujar Mawardi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (11/9/2015).

Mawardi juga mengatakan, kemungkinan besar dana anggaran tersebut tidak terpakai seluruhnya. Sebab, dia tidak pernah tahu ada berapa acara yang membutuhkan jamuan makan dalam satu hari. (Baca: Anggota DPRD DKI Protes Anggaran Jamuan Makan di Balai Kota Capai Rp 6,6 Miliar)

Menurut dia, ada beberapa acara mendadak yang tidak pernah direncanakan sebelumnya. Misalnya, pelantikan-pelantikan yang tidak pernah punya agenda pasti.

Ada pula acara-acara yang sebelumnya telah disertai rencana dan kesiapan dana anggaran. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ternyata memutuskan untuk tidak perlu menyediakan jamuan.

Jika seperti itu, maka Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (Biro KDH dan KLN) DKI tidak akan menyediakan jamuan. Dana anggaran yang sebelumnya telah disiapkan pun tidak dipakai.

"Kita kan harus antisipasi. Seperti saat Konferensi Asia Afrika lalu, ternyata Pak Gubernur kan enggak menjamu delegasi. Jadi, uangnya kami kembalikan. Yang penting ada anggarannya dulu, nanti penggunaannya bisa menyesuaikan," ujar Mawardi.

Selain itu, Mawardi juga membantah bahwa dana anggaran dalam satu acara dipatok sebesar Rp 11 juta. Sebab, dana anggaran makanan tergantung pada jenis acara.

Jika acara yang dilaksanakan seperti acara pelantikan, maka jamuan yang disediakan hanya makanan ringan atau snack. Akan tetapi, jika misalnya acara yang dilaksanakan berupa kegiatan yang mendatangkan delegasi dari luar negeri, jamuan pun akan lebih mewah.

"Jangan diprediksi satu acara Rp 11 juta, (acara) kami kan variasi. Kalau hanya snack kan untuk acara kecil. Kalau kedatangan tamu asing kayak Wali Kota Rotterdam, kami cukup besar jamuannya," ujar Mawardi.

Sebelumnya, anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Syarif, bersikap kritis terhadap anggaran lain yang ada di Biro KDH dan KLN, selain anggaran pembuatan naskah pidato dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2016.

Anggaran yang ditanggapi secara kritis oleh Syarif adalah jamuan makan resmi sebesar Rp 6,6 miliar dalam satu tahun. Syarif mengatakan, hal itu telah dia tanyakan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran–Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.

Akan tetapi, pertanyaan tersebut belum sempat terjawab. Syarif mengatakan, dalam program kegiatan Biro KDH dan KLN tersebut telah ditargetkan bahwa akan ada 600 acara dalam satu tahun. Jika dihitung, maka satu acara menghabiskan dana sekitar Rp 11 juta.

Menurut Syarif, jumlah acara yang dianggarkan begitu banyak hingga 600 kesempatan dalam setahun. Syarif meragukan bahwa jumlah acara resmi di Balai Kota mencapai jumlah tersebut. Terlebih lagi, anggaran sebesar Rp 11 juta dinilai cukup besar untuk satu acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Megapolitan
Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com