Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Tantang Transjakarta Gratiskan Harga Tiket dengan Naikkan PSO

Kompas.com - 16/09/2015, 13:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin Badan Anggaran DPRD DKI Mohamad Taufik sempat bertanya kepada Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius N.S Kosasih berapa public service obligation (PSO) yang dibutuhkan untuk mengratiskan bus transjakarta dalam rapat KUA-PPAS kemarin.

Taufik mengatakan DPRD akan mengabulkan pengajuan PSO itu asalkan masyarakat Jakarta bisa gratis menaiki bus transjakarta.

"Yang soal kemarin saya bilang kapan bus transjakarta gratis itu, harus dipahami dulu ini pendanaan ada dua kan ada PMP ada PSO. Nah, PSO itu subsidi, subsidi tiket," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2015).

Taufik menjelaskan PT Transjakarta memang mendapat dua sumber pendanaan dari Pemerintah Provinsi DKI.

Pertama adalah penyertaan modal pemerintah (PMP) dan PSO. Dana PMP digunakan PT Transjakarta untuk pembelian bus dan juga perawatan sarana dan prasarana.

Sementara PSO digunakan untuk memberikan subsidi tiket bagi masyarakat. Saat ini, PSO yang diberikan Pemprov DKI kepada PT Transjakarta sebesar Rp 960 miliar.

Dengan subsidi itu, PT Transjakarta telah menanggung 70 persen biaya tiket dan masyarakat hanya membayar 30 persen saja.

Dalam rapat kemarin, Taufik sempat bertanya berapa PSO yang dibutuhkan agar masyarakat Jakarta bisa naik transjakarta dengan gratis.

"Saya tanya hitungannya berapa, dia bilang butuh PSO Rp 3 triliun biar gratis. Saya bilang kasih saja ya, kecil itu, saya kira itu cita-cita kita, kenginan kita kan," ujar Taufik.

Akan tetapi, Taufik menyarankan agar pemberian subsidi tiket 100 persen itu dilakukan secara bertahap. Caranya dengan menaikan PSO dari tahun ke tahun.

"Nah ini kan sekarang sudah subsidi, 30 persen masyarakat yang bayar 70 persen kita tanggung jadi gratis. Tahun depan kita minta subsidi tiket 80 persen jadi masyarakat bayar sisa 20 persen, tahun depannya lagi kita naikkan subsidi 90 persen, masyarakat bayar 10 persen, tahun depannya lagi 100 persen. Jadi gratis kan?" ujar Taufik.

"Jadi ini pelan-pelan dong, kita berupaya memberikan gratis kok untuk rakyat, bukan tidak bayar tetapi kita yang membiayai," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com