Ketua Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) Nanang Basuki mengatakan, pihaknya telah sering melakukan sosialisasi kepada pengemudinya untuk mematuhi aturan lalu lintas.
Karena itu, seharusnya, menurut dia, tidak ada lagi sopir yang melanggar aturan, apalagi menerobos jalur transjakarta. (Baca: Kopaja Maut di Jalur Transjakarta)
Ia pun menilai, sopir yang menabrak sejumlah kendaraan di Warung Buncit itu hanyalah oknum. Ia berjanji untuk mengontrol kembali keberadaan oknum sopir tembak.
"Kejadian kemarin itu (sopirnya) hanya oknum saja. Kami sudah sering sosialisasi agar mematuhi peraturan, termasuk masuk ke busway," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Menurut dia, sosialisasi kepada para sopir penting dilakukan. Sebab, dampak bila terjadi kecelakaan dari pelanggaran aturan sangat merugikan, misalnya mengakibatkan hilangnya nyawa atau pengandangan unit bus yang harus ditebus dengan nilai yang tinggi. (Baca: Sopir Kopaja yang Tewaskan Suami-Istri di Buncit Jadi Tersangka)
Saat ini, bus kopaja 612 bernomor polisi B 7664 RW yang menyebabkan kecelakaan kemarin telah dikandangkan.
Sementara itu, sopirnya, Budi Wahyono (26), telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan. Nanang pun mengaku memasrahkan proses hukum tersebut kepada kepolisian.
Untuk perizinan trayek, pihak Kopaja juga menyerahkannya kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Ia juga berharap agar integrasi Kopaja dan PT Transportasi Jakarta bisa dipercepat.
Sebab, dengan begitu, pembayaran upah sopir akan dilakukan per kilometer. Hal itu akan mengurangi potensi sopir mengemudi secara ugal-ugalan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.