Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Saksi Diperiksa, Polisi Sebut Belum Ada Gambaran Pelaku Pembunuhan Nelson

Kompas.com - 18/09/2015, 13:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi telah memeriksa 13 orang saksi dalam kasus pembacokan Nelson Marbun (65) dan Riris Pasaribu (63) yang terjadi di rumahnya, Kompleks Taman Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (12/9/2015). Dari hasil pemeriksaan, polisi belum dapat menetapkan tersangka yang menewaskan Nelson.

"Sudah diperiksa semua, belum ada mengarah ke sana (tersangka). Yang jelas belum ada gambaran (pelakunya)," ujar Kanit Reskrim Polsek Kembangan Ajun Komisaris Widodo kepada Kompas.com di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (18/9/2015).

Riris Pasaribu, lanjut Widodo, belum dapat dimintai keterangan sebab masih menjalani perawatan. "Belum, orang masuk ICU," kata Widodo.

Selain memeriksa 13 saksi, polisi menemukan darah di rumah baru korban, tidak jauh dari tempat kejadian perkara. Namun, hasil uji laboratorium tidak menunjukkan keterangan apa pun.

"Enggak ada, hasilnya nihil. Bukan identik dengan darah korban," ujar Widodo.

Widodo pun membantah adanya kabar bahwa kepolisian telah menangkap tersangka berinisial NH terkait dugaan pembunuhan tersebut. "NH siapa, tersangka (mana) sudah ditahan, halah," katanya.

Tiga belas saksi yang diperiksa kepolisian merupakan orang-orang yang bekerja untuk Nelson, dua di antaranya adalah asisten rumah tangga yang sempat shock karena melihat pembacokan terhadap pasangan suami-istri itu.

Rumah Nelson didatangi sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu (12/9/2015) sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka diduga hendak merampok, tetapi korban memergoki mereka. Orang-orang itu pun menyerang Nelson dan Riris.

Serangan itu menyebabkan Nelson meninggal, sedangkan Riris terluka parah. Saat ini, Riris dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat.

Sementara itu, Nelson sudah dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Senin (14/9/2015) lalu. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com