Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda: Asisten Masinis KRL Kecelakaan di Juanda Belum Berpengalaman

Kompas.com - 25/09/2015, 14:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan Wing Krisbanu, asisten masinis KRL KA1156, belum setahun bekerja sebagai asisten masinis. Wing juga belum menguasai medan di lapangan, termasuk bagaimana mengontrol KRL jika melewati rel yang modelnya seperti rel di lintas Jakarta Kota-Bogor.

"Dia baru, belum ada setahun di situ, sehingga belum mengetahui medan di situ. Bahwa di tikungan itu, ada lampu merah dia harusnya berhenti kalau lampu merah, tetapi dia terus saja," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/9/2015) siang.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Tito memaparkan, ada dua faktor yang menyebabkan KRL KA1156 bisa menyeruduk KRL KA1154 yang ada di depannya.

Pertama adalah faktor kesalahan teknis dari infrastruktur maupun keretanya, kedua adalah faktor manusia yang mengoperasikan kereta tersebut. (Baca: PT KCJ Bantah Masinis Pindahkan Kendali Kereta ke Asisten karena Kelelahan)

Sampai pemeriksaan dilakukan oleh tim Polda Metro Jaya, PT KAI, dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), sudah bisa dipastikan tidak ada masalah pada infrastruktur kereta, baik KA1156 maupun KA1154, hingga pada sistem persinyalan di sana.

"Kalau dilihat sementara ini, kereta tidak bermasalah, yang bermasalah orangnya, yaitu masinis atau asisten masinis. Kemungkinan besar yang mengemudikan saat itu asisten masinis, umurnya kalau tidak salah 20 tahunan," ujar Tito.

Polisi masih mendalami Wing dan masinis yang saat itu bersama-sama mengoperasikan KRL KA1156. Masinis tersebut saat ini masih dirawat di rumah sakit akibat luka yang didapat saat insiden yang terjadi pada Rabu (23/9/2015) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com