"Ya, dari jemaah DKI Jakarta tidak ada yang menjadi korban Mina," kata Gozali dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Minggu (27/9/2015).
Sejak tragedi Mina terjadi pada Kamis lalu, pihaknya terus berkoordinasi dengan petugas pendamping jemaah haji DKI Jakarta. Berdasarkan laporan petugas, kepala rombongan, dan kepala regu, kata dia, seluruh jemaah haji DKI aman. Hanya, dia melanjutkan, pada saat wukuf di Arafah dan setelah melempar jamrah di Mina, ada sembilan anggota jemaah haji asal DKI yang meninggal.
"Kebanyakan karena usia sudah tua atau sakit," kata Gozali.
Saat ini, dia melanjutkan, sebagian besar anggota jemaah haji sudah kembali ke Mekkah. Sebab, sebagian mengambil nafar awal atau melontar jamrah selama tiga hari. Anggota jemaah haji yang mengambil nafar awal hanya menginap dua malam di Mina. Sementara itu, sebagian kecil anggota jemaah haji asal Jakarta mengambil nafar sani atau akhir.
"Seluruh jemaah haji DKI Jakarta tergabung dalam embarkasi Jakarta Pondok Gede, dengan kode penerbangan JKG (Jakarta Kloter Garuda). Adapun JKS adalah Jakarta Kloter Saudi dengan nama embarkasi Jakarta Bekasi, yang seluruh jemaahnya berasal dari Provinsi Jawa Barat," kata Gozali.
Musibah yang terjadi di Mina pada Kamis lalu menyebabkan setidaknya 22 WNI meninggal dunia. Hingga saat ini, keberadaan 99 anggota jemaah haji asal Indonesia belum diketahui karena belum kembali ke kloter masing-masing. Rinciannya, 10 orang dari kloter BTH 14, 17 orang dari SUB 48, 57 orang dari JKS 61, 8 orang dari UPG 10, dan 7 orang dari SOC 62.