Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, Hasil Pemeriksaan 4 Bukti dari Rumah Saksi Kasus Mayat Bocah Dalam Kardus

Kompas.com - 09/10/2015, 19:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Komisaris Besar Putut T Widodo mengatakan, hasil uji laboratorium terhadap empat barang bukti yang ditemukan di rumah bedeng milik A, saksi potensial dalam kasus pembunuhan PNF (9), mayat bocah dalam kardus, akan keluar pada Selasa atau Rabu pekan depan.

Namun, ia belum dapat memastikan hasil uji laboratorium tersebut dapat keluar sesuai rencana. "Saya minta waktu doakan hari Selasa atau Rabu kalau lancar. Tapi kalau pemeriksaan gagal, akan menambah waktu lagi," ujar Putut di Mapolsek Kalideres, Jumat (9/10/2015).

Putut menyebut kasus pembunuhan terhadap PNF memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Minimnya barang bukti membuat polisi sulit menghubungkan pelaku dan korban. Meski begitu, polisi optimistis dapat segera mengungkap kasus ini.

"Kasus ini cukup sulit dan sampelnya buruk, tapi kami optimistis," kata Putut.

Selain rumah A, polisi belum akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tempat lain karena belum ada petunjuk ditemukannya korban di tempat lain.

"Untuk hari ini memang hanya di rumah A, sejauh ini belum ada TKP lain selain rumah A (sebagai), tempat ditemukannya korban," tutur Putut.

Seperti diketahui, tim gabungan kepolisian telah melakukan olah TKP di rumah A, Jumat (9/10/2015) sore. Dari hasil tersebut ditemukan empat bukti berupa kanebo, koran dengan bercak darah, botol air mineral, dan lotion.

Seperti diberitakan, jenazah PNF ditemukan di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat. Hasil otopsi menunjukkan bahwa bocah perempuan itu mengalami kekerasan seksual. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com