Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Diduga Picu Kebakaran di Proyek Gedung Uta"45

Kompas.com - 12/10/2015, 16:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di lokasi pembangunan Gedung Sarana Pendidikan dan Ruang Serba Guna, Universitas 17 Agustus (Uta"45), Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kebakaran diduga dipicu bentrokan antarkelompok.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (12/10/2015), api membakar kayu untuk pengerjaan gedung tersebut pada sisi paling pojok bangunan. Di sana, terdapat pula puing material pengerjaan yang direncanakan untuk salah satu gedung Kampus Uta"45.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, bentrokan itu berawal dari serangan kelompok tak dikenal terhadap kelompok yang menjaga di dalam gedung proyek yang sedang terhenti akibat sengketa.

Kelompok dari luar itu terdiri dari sekitar 30 orang. Mereka disebut berbekal senjata tajam dan menyerang kelompok penjaga gedung. Penyerang masuk dari gedung yang terbakar dan mencari kelompok yang menjaga gedung tersebut. Bentrokan pun pecah.

"Mereka yang bawa senjata panjang-panjang. Kami hanya pakai bantu saja. Mereka dekat kami lempar," kata seorang pejaga gedung, di lokasi kejadian, Senin (12/10/2015).

Pria yang menolak menyebut nama itu menuduh, kelompok penyerang itulah yang membakar. Pernyataannya didukung rekannya.

"Kami di sini hanya kerja. Tetapi tiba-tiba mereka datang dari arah sana itu lalu menyerang kami. Sepertinya mereka mau mengambil tempat kami ini," ujarnya.

Puluhan personel kepolisian dan Sabhara Polsek Tanjung Priok, beserta anggota TNI AD nampak berjaga-jaga di lokasi bekas bentrokan itu.

Terlihat pula Kepala Polsek Tanjung Priok Komisaris Tumpak Simangunsong dan anak buahnya. Namun, Tumpak belum bersedia dimintai keterangannya.

Sementara itu personel Sudin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Riyanto, mengatakan, api cepat melahap karena material bangunan yang mudah terbakar dan cuaca panas. Namun Riyanto mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebakaran itu.

"Kalau dari saya mungkin karena bahan-bahan kering dan suhu yang panas kena sinar matahari terus terjadi kebakaran," ujarnya.

Meski tawuran dua kelompok itu telah reda, aparat kepolisian dari Polsek Tanjung Priok dan TNI masih berada di lokasi. Nampak bekas tawuran kaca bangunan penjaga gedung tersebut rusak dilempari batu.

Pihak pemadam kebakaran telah menguasai api yang menyambar material kayu di bangunan tingkat tiga itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com