Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bestari: Pembuat Survei Jangan Pakai Ilmu Panjat Pinang

Kompas.com - 22/10/2015, 17:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari Barus mengomentari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dalam survey tersebut, masyarakat disebut lebih mempercayai Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama daripada DPRD DKI terkait isu dana siluman.

Bestari mengatakan dana siluman sebenarnya tidak pernah ada. Tanpa menjelaskan lebih jauh, dia menilai survei tersebut hanya sebuah kampanye.

"Dana siluman itu kan enggak ada sebetulnya. Kalau itu model kampanye, kasihanlah masyarakat. Seharusnya masyarakat diberikan lagi masukan yang baik yang berkaitan tentang kinerja saja," ujar Bestari di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (22/10/2015).

Menurut Bestari, pembuat survei bisa mengambil tema-tema yang berkaitan dengan pembangunan Jakarta saja.

Sebaiknya, mereka tidak menggunakan isu yang memojokkan pihak lain demi meningkatkan popularitas seseorang.

Bestari berharap mereka bisa menggunakan kebijakan serta pencapaian yang diraih Basuki sebagai tema survei.

Ilmu panjat pinang

"Kita sebenarnya bukan bermaksud katakan survei adalah kampanye, tapi bahan survei jangan diambil hal yang buruk dong," ujar Bestari.

"Pilih tema yang membangun sajalah. Jangan pakai ilmu panjat pinang, menginjak orang untuk menaikkan popularitas orang lain. Masa you harus menginjak orang dulu untuk populer," ujar Bestari.

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menghitung tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD DKI terkait isu dana siluman yang sempat ramai beberapa bulan lalu.

Dalam isu dana siluman itu, masyarakat DKI dinilai lebih mempercayai Ahok (sapaan Basuki) daripada DPRD DKI.

"Tampaknya anggota DPRD DKI harus berusaha lebih keras untuk memperbaiki citra mereka jika melihat hasil survei ini," ujar Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).

Djayadi mengatakan sebanyak 74 responden mengaku mengetahui ada perselisihan antara Ahok dan anggota DPRD DKI terkait dana siluman.

Di antara warga yang mengetahui tersebut, sebanyak 47 persen warga membenarkan dan mempercayai Ahok dalam isu ini.

Sementara itu, warga yang mempercayai anggota DPRD DKI hanya 10 persen. Selain itu, sebanyak 43 persen warga DKI tidak mengetahui harus mempercayai siapa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com