Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Mall Alam Sutera Simpan Bom di Kamar Belakang Rumahnya

Kompas.com - 29/10/2015, 18:03 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

SERANG, KOMPAS.com — Pelaku bom Mall Alam Sutera, Leopard Wisnu Komala (27), menyimpan bahan bom aktif di tempat tertentu di dalam rumahnya.

Hal itu diungkapkan Ketua RT 08 RW 19 Mariyono (63) yang ikut Densus 88 Antiteror menggeledah rumah Leopard, Rabu (28/10/2015) malam.

"Barang yang katanya bom itu ketemu di kamar belakang. Jadi, ada dua kamar di rumahnya. Kamar di depan buat tidur, kamar yang di belakang terhalang kamar mandi. Di sana barang-barangnya ditaruh. Ada laptop juga," kata Mariyono kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2015) sore.

Penggeledahan rumah Leopard dipimpin oleh seorang kepala unit yang tidak disebutkan namanya.

Kebanyakan barang yang dibawa oleh Densus dan Gegana adalah barang-barang dari kamar Leopard yang letaknya di belakang tadi.

Saat diperhatikan, kondisi rumah Leopard tidak ada yang aneh.

"Rumahnya rapi. Kondisi rumah enggak berantakan. Sehari-harinya, Leo sama istrinya ini juga baik. Enggak pakai yang mencurigakan atau yang kayak gimana gitu," tutur Mariyono.

Sebelumnya diberitakan, Leopard ditangkap di sekitar Mall Alam Sutera, tidak lama setelah bom yang dipasangnya meledak.

Saat ditangkap, dia sedang mengendarai sepeda motor. Polisi sempat menembak kakinya. Ia kemudian dibawa ke rumahnya di Serang, Banten.

Leopard mengaku teror bom yang dia lakukan itu bermotif pemerasan terhadap Mall Alam Sutera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com