"Kami minta pengendara untuk tidak memutar di pelintasan kereta api di Palmerah karena berbahaya. Bentuk pelintasan serong dan pengendara harus melawan arus. Putaran di bawah jalan layang sudah kami perbaiki perkerasannya sehingga semua kendaraan harus berputar di situ," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan Priyanto menjelaskan, saat ini di pelintasan baru dipasang beton pembatas jalan.
Setelah gelagar selesai dipasang, penutupan dan pemagaran akan dilakukan secara permanen oleh PT KAI.
"Kami kerahkan delapan petugas untuk membantu mengatur area sekitar pelintasan yang ditutup. Dengan adanya penutupan ini, kami sarankan agar lampu lalu lintas di Palmerah diperpanjang lampu hijaunya, terutama saat pagi, untuk kendaraan ke arah Pejompongan dan saat sore untuk arah sebaliknya karena volume kendaraan yang tinggi," kata Priyanto.