Selain itu juga tidak ada zona penyangga antara permukiman warga dan TPST Bantargebang serta sistem saluran air lindi yang buruk sehingga air sampah dari TPST mencemari Kali Ciasem.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim, sebagian kewajiban DKI Jakarta sudah dibebankan kepada PT GTJ selaku pengelola TPST Bantargebang.
Di sisi lain, Direktur PT GTJ Douglas Manurung justru menyangkal jika hal tersebut merupakan tanggung jawab pengelola.
Kisruh sampah yang awalnya dimulai dari ditilangnya lima truk sampah DKI Jakarta di Jatiasih, Kota Bekasi, 21 Oktober silam, masih berlanjut hingga kini.
Nuryadi dan warga lain yang tinggal di Bantargebang hanya berharap kisruh sampah tersebut tidak membuat hidup mereka kian terbebani.
Meski terpaksa akrab dengan sampah, mereka tidak ingin sakit karena sampah. (HARRY SUSILO)
--------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 5 November 2015, dengan judul "Terpaksa Akrab dengan Sampah".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.