Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Soal Sampah Ini, Saya Lihat Ada Kenyamanan Puluhan Tahun Terganggu

Kompas.com - 05/11/2015, 17:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa banyak terjadi permainan dalam pengelolaan sampah di Ibu Kota.

Akibatnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tersandera dengan kontrak 15 tahun dengan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, PT Godang Tua Jaya.

Di sisi lain, Pemprov DKI berencana mengelola sampah sendiri dengan membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) yang menyediakan mesin pembakar sampah atau incenerator

"Saya juga bingung (oknum Dinas) Kebersihan tuh selalu kalau lelang incenerator enggak beres-beres. Makanya, saya tugaskan PT Jakpro (PT Jakarta Propertindo) harus bangun ITF dan Jakpro masih alasan ini itu. Ini saya lihat kenyamanan puluhan tahun yang terganggu," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/11/2015).

Pada tahun 2013 lalu, Basuki juga dihambat ketika akan membeli truk sampah sendiri. Dinas Kebersihan selalu beralasan untuk menyewa truk sampah dari swasta.

Sewa truk sampah, lanjut dia, menghabiskan anggaran hingga Rp 400 miliar tiap tahunnya. Saat ini, kata Basuki, Pemprov DKI telah membeli truk sampah sendiri.

"Dulu angkut sampah pakai truk swasta bisa ngangkut sampai tiga kali sehari dan enggak dibatasi (jam operasional). Sekarang beli truk baru cuma sekali angkut sampah. Jangan-jangan truknya juga 'main' sama Godang Tua (PT GTJ)," kata Basuki. 

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pembangunan ITF masih dalam proses pendampingan dari Bappenas dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Pendampingan itu untuk menjaga agar Pemprov DKI tidak salah langkah dalam mengambil keputusan.

Ada empat ITF yang akan dibangun pada tahun 2016. Lokasinya yaitu di Sunter, Marunda, Cakung, dan Semanan.

Isnawa menjelaskan, seharusnya ITF telah dibangun sejak empat tahun lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sudah mengajukan pembangunan ITF sejak tahun 2009.

"Gubernur itu semacam penanggung jawab proyek kerja sama. Jadi kalau Gubernur enggak fokus, ya mereka (Dinas Kebersihan) enggak berani buat lelang. Kepentingannya banyak sih ya," kata Isnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com