JAKARTA, KOMPAS.com — Effendi alias Lekeng (36) menampik bahwa sindikatnya menggunakan ilmu hitam untuk menipu korban. Pelaku hanya memanfaatkan situasi dan kondisi korban.
"Enggak ada yang bisa hipnotis (menciptakan kondisi hipnosis). Soalnya orang yang ketipu kayak dihipnotis juga. Udah keambil baru sadar," kata Effendi di Polda Metro Jaya, Jumat (6/11/2015).
Pelaku misalnya menelepon atau memberikan pesan singkat pada malam hari. Pelaku mengabarkan bahwa ia sedang di kantor polisi, atau mengabarkan bahwa salah satu anggota keluarga korban kecelakaan dan berada di rumah sakit.
"Korban kepancing kayak kena hipnotis saja," kata Effendi. (Baca: Begini Cara Bos Penipuan Sebar SMS ke Calon Korban)
Effendi sendiri mengaku bahwa ia menyebar 6.000 pesan penipuan dalam sekali kirim. Ia tak peduli jika ada nomor yang salah dalam menerima pesan.
"Tergantung pihak korban percaya atau enggak. Saya kurang tau caranya, anak-anak yang kerjain," kata Effendi.
Dalam satu hari, Effendi dapat meraup untung hingga Rp 7 juta dari korbannya. Ia melakoni aksi penipuan selama dua tahun. (Baca: Ini Pengakuan Bos Penipu SMS "Minta Kirim ke Rekening")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.