Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Lengkong, Gugurnya Mayor Daan Mogot

Kompas.com - 10/11/2015, 10:55 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Suasana senyap melingkupi Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Jalan Daan Mogot, Tangerang.

Di situ berjajar makam para pejuang yang gugur dalam pertempuran di Lengkong, Tangerang, pada 25 Januari 1946.

Di tempat tersebut terekam sebuah peristiwa besar di Tangerang. Tiga perwira Tentara Republik Indonesia (TRI) dan 34 taruna Akademi Militer Tangerang gugur saat melawan tentara Jepang.

Penjaga TMP Taruna, Jari (63), menceritakan peristiwa yang terjadi pada 69 tahun silam itu.

Ketika itu Mayor Daan Mogot (17) atau Elias Daniel Mogot memimpin operasi untuk melucuti senjata tentara Jepang di markasnya, Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang.

Ia berangkat bersama dua perwira militer, yakni Lettu Soebianto Djojohadikoesoemo (Polisi Tentara Resimen IV), dan Lettu Soetopo (Polisi Tentara Resimen IV).

Selain itu, ia juga mengikutsertakan 70 taruna Akademi Militer Tangerang.

"Tiba-tiba ada suara tembakan meletus saat perundingan Mayor Daan Mogot dengan pimpinan Jepang, Kapten Abe," tutur Jari kepada Kompas.com, Senin (9/11/2015).

Seketika itu Daan Mogot pun langsung berlari keluar dari tempat perundingan. Perang pun pecah tanpa diketahui siapa pemicunya.

Para prajurit Jepang kembali mengambil senjata yang telah dilucuti dan menembaki para taruna yang sedang dalam posisi tak menguntungkan.

Dalam pertempuran itu Mayor Daan Mogot gugur bersama puluhan taruna.

"Mereka dimakamkan dulu di sana (Hutan Lengkong). Kalau enggak salah yang kubur para taruna yang ditawan," kata Jari.

Namun, setelah diadakan perundingan dengan tentara Jepang, jasad para pejuang tersebut kembali digali dan dimakamkan ulang di tanah kosong dekat Resimen IV Tangerang.

Selain prajurit dan taruna, juga dimakamkan pejuang lainnya yang terlibat pertempuran di Lengkong. Jumlah makam tersebut yakni sebanyak 48 makam, tiga di antaranya tanpa nama.

Kini pemakaman itu dikenal dengan nama TMP Taruna. Di atas setiap pusara diletakkan helm berwarna perak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com