Di situ berjajar makam para pejuang yang gugur dalam pertempuran di Lengkong, Tangerang, pada 25 Januari 1946.
Di tempat tersebut terekam sebuah peristiwa besar di Tangerang. Tiga perwira Tentara Republik Indonesia (TRI) dan 34 taruna Akademi Militer Tangerang gugur saat melawan tentara Jepang.
Penjaga TMP Taruna, Jari (63), menceritakan peristiwa yang terjadi pada 69 tahun silam itu.
Ketika itu Mayor Daan Mogot (17) atau Elias Daniel Mogot memimpin operasi untuk melucuti senjata tentara Jepang di markasnya, Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang.
Ia berangkat bersama dua perwira militer, yakni Lettu Soebianto Djojohadikoesoemo (Polisi Tentara Resimen IV), dan Lettu Soetopo (Polisi Tentara Resimen IV).
Selain itu, ia juga mengikutsertakan 70 taruna Akademi Militer Tangerang.
"Tiba-tiba ada suara tembakan meletus saat perundingan Mayor Daan Mogot dengan pimpinan Jepang, Kapten Abe," tutur Jari kepada Kompas.com, Senin (9/11/2015).
Seketika itu Daan Mogot pun langsung berlari keluar dari tempat perundingan. Perang pun pecah tanpa diketahui siapa pemicunya.
Para prajurit Jepang kembali mengambil senjata yang telah dilucuti dan menembaki para taruna yang sedang dalam posisi tak menguntungkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.