Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Sudirman dan Trotoarnya Ambles, Ahok Salahkan Kontraktor Abal-abal

Kompas.com - 11/11/2015, 10:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding penyebab trotoar dan Jalan Sudirman ambles karena kontraktor yang "abal-abal".

Gubernur mengatakan, kontraktor pekerja pembangunan jalan itu tidak bekerja dengan baik. 

"Itu yang saya katakan, banyak kontraktor abal-abal. Tiap kali gali trotoar dan apa pun, dia enggak pernah isi padat dan main tutup saja. Begitu turun, kamu lihat saja Jakarta beres enggak trotoar kita? Kacau balau semua," kata Basuki, di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (11/11/2015). 

Ahok, demikian Basuki biasa disapa, mengatakan, cara mengantisipasi peristiwa tersebut terulang kembali dengan memasukkan pembangunan jalan ke dalam e-katalog LKPP.

Selama ini, lanjut dia, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI terkait belum mau memasukkan unsur tersebut ke e-katalog. Mereka masih melaksanakan detail engineering design (DED) yang memakan banyak waktu.

"Saya lagi minta tolong LKPP di-e-katalog-kan sehingga sama seperti buat jalan. Sekarang saya lagi usahakan trotoar itu untuk ditaruh di e-katalog berapa meter persegi,' kata Gubernur.

"Jadi (jalan dan trotoar) mana yang bolong dan habis, langsung dikerjain. Kami lagi tunggu LKPP e-katalog," kata Ahok lagi.

Dua lubang menganga di sekitar Halte Transjakarta Polda Metro. Satu lubang tepat di bawah jalanan halte, sedangkan satu lagi berada di samping halte.

Di dalam lubang terdapat banyak sambungan paralon dan besi-besi. Selain itu, terdapat kayu dan tripleks di dalam lubang. Kondisi barang-barang di dalam lubang tersebut juga tampak berantakan.

Untuk pengamanan, jalan ambles hanya dipasang 12 movable concrete barrier (MCB).

Jalan ambles juga berdampak pada kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran Hotel Indonesia. Kondisi jalan menyempit karena jalan ambles menjadi penyebab kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com