Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada E-Natura, Bantuan Bencana di Jakarta Tak Lagi Disalurkan secara Tunai

Kompas.com - 17/11/2015, 18:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bantuan untuk korban bencana di Ibu Kota tidak lagi disalurkan secara tunai ataupun dalam bentuk barang setelah adanya kartu E-Natura. (Baca: Tangani Korban Banjir, Ahok Siapkan Kartu E-Natura )

Menurut Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD Bambang Surya Putra, dengan adanya E-Natura, bantuan untuk korban bencana akan diberikan melalui uang elektronik.

Dengan demikian, warga Jakarta akan lebih leluasa untuk menentukan sendiri kebutuhannya.
Terkait pengadaan E-Natura ini, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan warung-warung dan toko-toko yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk pemasangan electronic data capture (EDC).

"Jadi, selain untuk mengurangi cash, kita mau ada pemberdayaan pasar di sekitarnya. Jadi biar ekonomi tetap jalan, kita libatin juga warung-warung di sekitar tempat kejadian yang dia itu masih bisa jualan. Kita data siapa yang mau jadi penjualnya, terus siapin nih EDC-nya," kata Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Menurut dia, besaran bantuan yang akan diberikan melalui uang elektronik itu berbeda-beda, tergantung kondisi keluarga penerima. (Baca: Ahok Harap Penyaluran Bantuan Melalui E-Natura Terealisasi Tahun Ini )

Pemprov DKI Jakarta mematok besaran dana yang bakal diberikan kepada korban bencana yaitu Rp 700.000 hingga Rp 900.000.

"Nanti akan kita buat estimasi dasar kebutuhan mereka, per keluarga nilainya beda-beda. Kalau keluarga yang ada anaknya sekolah, ada bayi, tentu bantuannya berbeda dengan yang tidak sekolah dan tidak ada bayi. Tetapi, yang pasti kisarannya Rp 700.000-Rp 900.000 per KK (kepala keluarga) per kejadian," papar Bambang.

Meski warga diberikan keleluasaan untuk menentukan sendiri kebutuhannnya, Bambang mengatakan bahwa Pemprov DKI akan menentukan item apa saja yang tidak boleh dibeli warga melalui E-Natura.

"Kalau kayak beli rokok enggak boleh. Warga akan dikasih tahu item yang bisa dibeli," ujar dia. (Baca: Ahok Jelaskan Penyaluran Bantuan Melalui Kartu E-Natura)

Adapun penyaluran bantuan melalui kartu E-Natura ini telah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2015 tentang Bantuan Sosial bagi Korban Bencana.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sejauh ini uang elektronik yang bisa digunakan untuk E-Natura adalah uang elektronik Brizzi dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com