Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dibayar, Lahan Outlet Sodetan Ciliwung-KBT Dipasang Plang

Kompas.com - 03/12/2015, 18:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sisi outlet sodetan Ciliwung di kawasan Kebon Nanas ternyata belum rampung pembebasan lahannya. Karena itu, pihak yang mengklaim sebagai pemilik tanah memasangkan plang di lokasi proyek tersebut.

Pantauan Kompas.com Kamis (3/12/2015), dua papan plang atas nama PT Subur Brothers kini berdiri di lokasi outlet proyek. Saat dikonfirmasi, Manajer Proyek PT Wika Ismu Sutopo membenarkan bahwa tanah tersebut belum dibebaskan.

PT Wika selaku pelaksana proyek sodetan Ciliwung-KBT kemarin dapat bekerja di lokasi itu karena menyewa sekitar 1,5 tahun dari pemilik lahan.

"Karena di situ kemarin itu kita sewa jadi dikasih izin. Harapannya kemarin itu begitu sewanya habis, itu sudah dibebaskan. Tapi dengan proyek kita selesai, kemudian sewanya sudah habis, ternyata belum dibebaskan," kata Ismu, saat dihubungi Kamis sore.

Tanah di lokasi outlet atau jalur keluar sodetan Ciliwung-KBT itu pun dikembalikan kepada pemiliknya. Kendati demikian, Ismu menyatakan hal ini tidak mengganggu pengerjaan sodetan lantaran proyek di lokasi outlet telah selesai sejak Oktober.

"Kerjaan kami di situ sudah selesai memang. Kita sudah enggak di situ lagi," ujar Ismu.

Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengonfirmasi bahwa lahan di outlet juga belum dibebaskan. Yang membebaskan menurutnya nanti adalah Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC).

"Pemprov hanya memfasilitasi pengukurannya saja," ujar Bambang.

Namun, lanjut Bambang, pihak BBWSCC sudah deal mengenai harga untuk membebaskan lahannya. Hanya, BBWSCC masih perlu berkonsultasi ke Kejaksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pembelian lahan tidak bermasalah hukum nantinya.

"Harganya sudah deal, kenapa belum bayar karena masih minta pertimbangan hukum dari kejaksaan BPK, dan sebagainya. Kalau salah-salah bisa bermasalah hukum nantinya," ujar Bambang.

Sedangkan untuk progres sodetan di sisi inlet atau jalur masuk di Bidaracina, saat ini sedang menunggu proses gugatan class action warga.

"Karena kalau mau nertibkan itu kan mesti ada surat perintahnya dan dasar hukumnya harus jelas. Kami tinggal menunggu hasil putusan saja," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com