Sedianya, alat komunikasi yang dibeli seharga Rp 17 juta per unit akan digunakan untuk koordinasi penanganan musibah banjir.
Hal ini tertulis dalam Surat Edaran Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi nomor 65/SE/205.
Disebutkan, dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi komunikasi di lingkungan Pemkot Jakarta Selatan diperintahkan seluruh pemegang HT/RIG trunking untuk mengaktifkan.
Karena akan dilakukan roll call atau panggilan bergilir oleh posko komunikasi radio trunking Pemkot Jakarta Selatan.
Pasalnya, perangkat radio trunking merupakan fasilitas komunikasi untuk menunjang tugas-tugas kedinasan, sehingga tidak boleh dipindahtangankan dan harus dijaga penggunaanya.
Kepala Suku Dinas Kominfomas Jakarta Selatan, Agus Suprianto mengatakan sejak tahun 2011 lalu, Dinas Kominfomas DKI Jakarta menyerahkan HT trunking kepada seluruh lurah dan camat yang ada di ibu kota Jakarta.
Namun, setelah perombakan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sejak Januari 2012 banyak HT trunking yang terbawa oleh mantan pejabat lurah dan camat.
"Kendala di lapangan, ada 75 kan yang harusnya digunakan lurah dan camat. Setelah kami cek di lapangan ada beberapa lurah yang sudah ganti, dan HT-nya terbawa. Sekitar ada 30-an HT. Kan pada 2012 kan besar-besaran kan tuh ada lelang lurah, ada yang jadi staf, ada yang ke Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan yang jadi staf. Mereka itu bingung mau diserahin HT ke siapa? Karena pengganti belum ketemu. Jadi bingung kali, dan akhirnya dibawa aja," kata Agus di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/12/2015).
Menurutnya, pihaknya telah melakukan jemput bola ke 65 kelurahan dan 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan.
Sehingga, verifikasi data HT trungking bisa terdata dengan baik. Apakah ada yang sudah rusak atau memang tidak ada di kelurahan atau kecamatan.
"Jadi kalau ada masalah kerusakan HT, silakan bawa ke Sudin Kominfomas Jakarta Selatan dan akan disampaikan ke Dinas dan akan dirawat. Kalau ada yang tak bisa menggunakan kami ajari. Karenakan banyak pejabat baru, kan agak rumit yah ini dipakai HT-nya. Ini yang tak bisa pake kami siap kesana atau datang kemari, nanti kita latih, lalu sampai kemarin rakorwil kan ditanya yah sama pak Wali," ucapnya.
Saat ini, baru ada satu kelurahan yang sudah melaporkan kalau HT trunking yang rusak yaitu di Kelurahan Rawa Jati.
Setelah mendapatkan laporan, langsung dilakukan tindak lanjut ke lapangan.
"Baru Kelurahan Rawajati tuh yang lapor, sejak itu kami langsung berikan ke Kasie Postel untuk keliling meneropong seluruh lurah dan camat. Saat ini lagi berjalan juga untuk mendata. Kalau ada apa masalahnya, kalau ada yang rusak, kami bawa ke dinas. Karena yang ada anggaran perawatan disana (Dinas). Yang nggak bisa pake bisa diajarin," katanya.
Menurutnya, HT itu memiliki beberapa kelebihan. Seperti menelpon diantara pengguna HT trunking. Apalagi, tidak perlu menggunakan pulsa untuk melakukan komunikasi lewat HT-trunking tersebut.
"Sekarang kami sudah aktifin, kami aktifkan terus 8 camat, dan 2 ini kami telusuri ada blank spot apa gimana ? Yang ngga ada Camat Jagakarsa kayanya di bawa Camat yang dulu, ini susahnya. Kalau nggak salah Pesanggrahan juga," ucapnya.
Batere rusak
Dihubungi secara terpisah, Lurah Rawa Jati, Adi Kresno Prayogo mengatakan bahwa HT trunking mengalami kerusakan di bagian batre. Saat ini, HT trunking itu tidak bisa digunakan untuk berkomunikasi.
"Baterenya saja yang rusak. Jadi dikosongkan terlebih dahulu," kata Adi.
Menurutnya, semenjak menjadi Lurah pada Agustus dia sudah melaporkan kerusakan itu kepada Sudin Kominfomas Jakarta Selatan.
Karena HT itu sangat dibutuhkan untuk kordinasi dengan aparat terkait untuk menyelesaikan masalah.
"Harapan saya HT trunking aktif kembali. Tapi, memang HT trunking jalur khusus dan alat khusus. Jadi ngga semua lurah dan camat bisa menggunakannya," katanya.
Sehingga, dia meminta HT Trantib yang dahulu digunakan kembali. Karena lebih mudah dan simple ketika digunakan. HT Trantib itu sendiri saat ini sudah dihilangkan.
Butuh bimbingan kominfomas
Sedangkan Camat Jagakarsa, Fidiyah Rokhim menuturkan baru mendapatkan HT trunking beberapa pekan lalu. Namun, dirinya tidak bisa menggunakannya karena agak sedikit rumit.
"Sudah saya utak atik sendiri, tapi nggak bisa. HT baru diberikan Juli kemarin oleh Kominfomas," katanya.
Dia mengaku apakah sinyal yang tidak tersambung atau dirinya tidak bisa menggunakannya.
Karena, di wilayah Jagakarsa ada markas TNI yang juga menggunakan HT.
"Jadi, kami butuh bimbingan dan panduan Kominfomas untuk menggunakannya," katanya. (Bintang Pradewo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.