Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dilihat Penjaga Pelintasan Saat Metromini Tertabrak KRL?

Kompas.com - 06/12/2015, 12:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penjaga jalur lintasan (PJL) di pelintasan kereta Angke menjadi saksi tabrakan antara sebuah bus metromini B 80 jurusan Grogol-Kalideres dan commuter line di pintu pelintasan Tubagus Angke, sebelum Stasiun Angke, Tambora, Jakarta Barat.

Saat itu, bus nekat menerobos jalur meski pintu pelintasan sudah ditutup.

Penjaga pintu pelintasan, Endang, menuturkan, ketika ada informasi kereta akan melintas di lintasan yang dijaganya, sesuai dengan prosedur, dia pun menutup palang pelintasan saat kereta berjarak 700 meter.

Namun, beberapa saat kemudian, Endang, yang sedang berdiri di depan pos jaga dan menunggu kereta lewat, melihat ada sebuah bus metromini masuk menerobos palang.

"Saya sudah bilang awas ada kereta, tetapi dia tetap nyerobot masuk. Padahal, kereta sudah dekat," kata Endang di lokasi kejadian, Minggu (6/12/2015) siang.

Palang pelintasan Tubagus Angke kebetulan memang tidak menutup semua badan jalan. Ada ruang celah yang tidak tertutup. Celah ini yang digunakan sang sopir metromini untuk masuk menyerobot.

"Dia masuk dari kanan (celah). Andai saja dia berhenti di rel jalur satu, insya Allah dia masih selamat, tetapi dia sudah di jalur dua kereta. Saya sudah teriak ada kereta padahal. Ya kena, saya (langsung bilang) Allahu Akbar," ujar Endang.

Saat itu, lanjutnya, bus langsung ikut terseret kereta. Akibatnya, 13 penumpang bus pun tewas dalam kejadian ini.

Kompas TV Metromini Tabrak KRL
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com