Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rano Karno: Ayo ke TPS, Coblos, Pulang, dan Selamat Berlibur

Kompas.com - 09/12/2015, 08:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Banten Rano Karno berpendapat, pilkada 2015 berjalan kurang meriah.

"Ini kan sebenarnya kekhawatiran Presiden yang bilang pilkada kita kok sepi sunyi dan itu dirasakan karena itu kami bergerak untuk sosialisasi," ujar Rano saat mengunjungi lima tempat pemungutan suara (TPS) di SMPN 11, Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2015).

Rano pun berharap partisipasi masyarakat Banten dalam pilkada 2015 ini di atas 50 persen. Namun, ia memaklumi jika kenyataannya angka partisipasi masyarakat di bawah harapan.

"Ada penurunan dari awal karena kurang meriah," ucap dia. (Baca juga: Pilkada Kalteng 2015 Terancam Ditunda)

Menurut Rano sosialisasi pilkada sebenarnya menjadi tugas pemerintah. Pengalaman pilkada serentak tahun ini bisa dijadikan pelajaran bagi pemerintah untuk meningkatkan lagi sosialisasi pilkada periode berikutnya.

Rano juga mengimbau warga Banten agar berpartisipasi dengan mendatangi TPS. "Saya harap kepada masyarakat Banten, ini kesempatan pilih pemimpin. Kalau salah, maka harus tunggu lima tahun dan pembangunan tidak belanjut, maka ayo ke TPS, coblos, pulang, dan selamat berlibur," ujar dia.

Untuk diketahui, di Provinsi Banten, ada empat kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada yaitu Tangerang Selatan, Cilegon, Serang, dan Banten. (Baca juga: Tiga Calon Wakil Wali Kota Tangsel Tak Mencoblos Saat Pilkada Besok)

Rano Karno datang ke salah satu lokasi TPS di Tangerang Selatan yang juga dikunjungi oleh komisioner KPU dan beberapa delegasi dari negara asing.

Beberapa perwakilan negara yang ikut melihat jalannya pilkada datang dari Australia, Srilanka, Bangladesh, Swedia, dan Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com