Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Ungkap Kronologi Mucikari Hubungkan Nikita dengan Klien

Kompas.com - 15/12/2015, 16:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum tersangka tindak pidana dugaan perdagangan orang lewat prostitusi, O dan F, Osner Jhonson Sianipar mengungkap kronologi kliennya bisa terjerat kasus tersebut.

Osner menjelaskan, cerita ini dimulai dari O yang bekerja di salah satu kelab malam di Ibu Kota. Sekitar Agustus 2015, O kedatangan tamu berinisial D yang mengaku pengusaha batubara.

D meminta O mencarikan perempuan untuk layanan seksual. "Ya paling tidak dicarikan artis," ujar Osner di pelataran Bareskrim Mabes Polri pada Selasa (14/12/2015).

Lantaran O tidak memiliki akses ke sana, dia menghubungi teman baiknya, F. Menurut Osner, F merupakan teman baik seorang model berinisial PR.

F lalu menyampaikan permintaan D kepada PR, yang kemudian menyetujui permintaan itu. Keduanya langsung menentukan harga.

F kemudian mencari artis lain seperti permintaan D. F kemudian menghubungi laki-laki berinisial A. A kemudian menjanjikan untuk mendatangkan Nikita Mirzani.

"Langsung deal soal harga, jadi ya sudah," ujar Osner.

Nikita, kata Osner, sempat menolak hotel tempat pertemuan dengan D. Nikita hanya ingin pertemuan digelar di Hotel Kempinski. Nikita, lanjut Osner, juga hanya ingin diantar ke hotel itu oleh A.

Berdasarkan kronologi tersebut, Osner ingin menyampaikan bahwa O dan F bukanlah pelaku utama. Menurut dia, pelaku utama adalah A.

Jika turut dijerat pidana, kliennya seharusnya hanya memenuhi unsur Pasal 55 KUHP, yakni soal turut serta dalam suatu tindak pidana.

Osner juga ingin menunjukan, prostitusi itu merupakan hasil dari peran aktif Nikita dan PR sendiri. Oleh sebab itu ia menolak jika polisi memosisikan keduanya hanya sebagai korban.

"Dari awal, saya katakan mereka (Nikita dan PR) yang menentukan tarif, mereka juga yang menentukan hotel. F dan O itu tidak ada. Ya kami tidak terima," ujar Osner

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com