Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Unggahan Media Sosial yang Ramaikan Jakarta

Kompas.com - 30/12/2015, 09:08 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang 2015, banyak peristiwa yang menjadi perhatian karena heboh di media sosial. Berikut lima peristiwa di Jabodetabek yang berangkat dari media sosial dan menjadi pemberitaan menarik di media massa.

1. Fenomena beras plastik

Jessi Carina Dewi Septiani membawa tampah berisi beras yang diduga terbuat dari plastik di Mutiara Gading Timur, Selasa (19/5/2015).
Fenomena beras plastik marak diperbincangkan pada pertengahan Mei 2015 lalu. Ketika itu, penjual bubur di Bekasi, Jawa Barat, yakni Dewi Septiani, mengunggah foto olahan berasnya ke akun Instagram dan Facebook-nya.

Tindakan ini sempat membuat heboh dan meresahkan masyarakat dari berbagai kalangan. Bahkan sejumlah pihak, seperti dari Laboratorium Forensik Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Pertanian menguji kadar plastik dalam beras itu.

Beras ini tak hanya beredar di Indonesia, tetapi telah merambah Vietnam dan India. Beras palsu ini pun sempat dikabarkan masuk ke Singapura, tetapi kabar itu dibantah oleh pemerintahnya.

2. Seorang ibu cakar polisi

Seorang ibu distop oleh polisi lalu lintas akibat mengendarai mobil sambil memainkan telepon genggam di depan Mall of Indonesia.

Saat ditilang, ibu dengan inisial Ny HC (45) itu ternyata juga mengendarai mobil tanpa surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Namun, saat akan ditilang, Ny HC malah mencaci maki Brigadir Rustam, petugas yang menilangnya. Tak hanya itu, Ny HC juga mencakar dan menyebabkan bagian kanan muka Rustam terluka.

Kejadian itu akhirnya dilaporkan Rustam ke Polsek Kelapa Dua. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan penangkapan terhadap pelaku pencakaran polisi lalu lintas tersebut.

3. Polisi lakukan pungli terhadap angkot di Bundaran HI

Seorang netizen mengunggah video berjudul Kopaja Setor ke Polisi di Bunderan HI di YouTube. Pada video itu, kernet kopaja tampak menaruh sesuatu di dekat Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia.

Menurut Simis (50), sopir Kopaja 19, dirinya lebih memilih memutarkan busnya di Bundaran HI daripada harus lanjut ke Tanah Abang karena alasan mengejar setoran.

Karena itu, Simin dan mayoritas sopir Kopaja 19 lainnya lebih memilih memberikan setoran sebesar Rp 15.000 kepada polisi agar bisa berputar arah.

Akibat temuan itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Risyapudin langsung memerintahkan Kepala Satuan Penegakan Pengaturan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk melakukan penyidikan. Kasus tersebut kemudian diproses melalui Divisi Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com