Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Tradisi Gratisan Rayakan Hari Besar

Kompas.com - 02/01/2016, 10:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam merayakan peringatan hari besar, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki cara berbeda dibanding gubernur-gubernur pendahulunya.

Dia meminimalisir penggunaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. 

Mulai dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-487 DKI Jakarta, HUT ke-70 Republik Indonesia, hingga malam Tahun Baru 2016. Seluruh peringatan itu diselenggarakan melalui pembiayaan corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI.

Pada peringatan HUT ke-487 DKI Jakarta, Basuki masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Tak ada kemeriahan pawai budaya serta tumpeng raksasa seperti yang terjadi tahun sebelumnya.

Pemprov DKI hanya menyelenggarakan kegiatan rutin, seperti apel, paripurna, hingga jamuan makan malam. 

Bedanya, peringatan puncak HUT ke-487 DKI Jakarta diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas). Sejumlah kelompok musik seperti Sheila On 7 dan Wali turut memeriahkan panggung hiburan di Monas. Pembiayaannya melalui dana CSR Philips.

Panggung hiburan yang tersebar di sepanjang Jalan MH Thamrin juga melalui pembiayaan BUMD DKI. Philips memberi bantuan CSR lampu LED untuk menambah semarak tujuh ikon kota Jakarta. Mulai dari Monas hingga Bunderan Hotel Indonesia.

"Tahun ini yang bikin beda karena ada Philips yang menerangi Bunderan HI dan Monas," kata Basuki saat itu.

Bahkan, Basuki sempat meminta direksi Philips untuk menyumbang bus gratis bagi warga Ibu Kota.

"Biar pun tahun ini tidak ditemani Pak Jokowi, yang penting kan ada Philips yang membuat Monas jadi lebih bagus, mumpung ada para CEO di sini. Siapa tahu dikasih tahu ke kantor pusatnya biar (Jakarta) dapat bus gratis lagi," ujar Basuki saat itu.

Tak berhenti sampai di situ, pada penyelenggaraan HUT ke-70 RI, Pemprov DKI menyelenggarakan sejumlah acara. Peringatan HUT ke-70 RI yang diselenggarakan Pemprov DKI terbilang meriah.

Mulai dari napak tilas dengan bersepeda onthel ke lokasi bersejarah hingga malam kenduri yang dihadiri sejumlah artis ibu kota. Basuki sendiri mengikuti kegiatan acara HUT ke-70 RI mulai dari apel kemerdekaan hingga malam kenduri. 

Ketua Panitia HUT ke-70 RI, Andi Baso Mappapoleonro saat itu mengatakan penyelenggaraan acara sama sekali tidak dibiayai melalui APBD DKI. Melainkan sumbangan dari BUMD-BUMD DKI.

"BUMD yang menyumbang seperti Bank DKI, PT MRT, dan PD Pasar Jaya. Bila dikumpulkan, sumbangan dari BUMD masing-masing sebesar kurang lebih Rp 50 juta yang dialokasikan untuk pemasangan umbul-umbul dan biaya operasional lainnya," kata Andi Baso. 

Terakhir, Basuki juga memilih gratisan dalam merayakan malam pergantian tahun. Ia lagi-lagi memangkas anggaran untuk menyelenggarakan pesta tahun baru. Tak ada panggung hiburan maupun pawai budaya yang tersedia di sepanjang Bunderan HI-Jalan Medan Merdeka Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com