Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dapat Info, Oknum Wartawan yang Pukul Polantas Menderita Bipolar

Kompas.com - 06/01/2016, 14:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo mengaku mendapat informasi bahwa HR, wartawan yang memukul anggota Ditlantas Polda Metro Jaya di pelintasan rel Palmerah, memiliki gangguan kejiwaan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi tersebut, HR menderita gangguan bipolar. Adapun bipolar adalah gangguan pada alam perasaan (mood) yang berubah-ubah dalam periode waktu tertentu. (Baca: Gangguan Bipolar Bisa Diobati)

Suatu ketika, penderita mengalami depresi sehingga menjadi murung, diam, atau menarik dari lingkungan.

Pada waktu lain, ia mengalami manik (mania) yang ditunjukkan dengan semangat menggebu dalam beraktivitas, tak pernah lelah, dan tak tidur berhari-hari.

Terkait informasi mengenai kondisi kejiwaan HR tersebut, Hendro mengatakan bahwa anggotanya akan berkoordinasi dengan keluarga HR.

"Saat ini ada info (bipolar) tersebut, kami akan berkoordinasi dengan keluarganya untuk meminta rekam medisnya," ujar Hendro di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jalan Penjernihan, Rabu (6/1/2016).

Jika keluarga HR tidak memiliki rekam medis, maka polisi akan melakukan pemeriksaan jiwa HR yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu.

Selanjutnya, hasil pemeriksaan jiwa HR ini akan menjadi pertimbangan bagi hakim dalam mengadili HR. 

Menurut Hendro, pemukulan ini berawal ketika HR ditegur seorang polisi di pelintasan kereta api Palmerah.

Anggota Ditlantas Polda Metro Jaya yang menegur HR diketahui bernama Trisna. Ia menegur HR yang dianggap melanggar rambu dilarang belok. (Baca: Oknum Wartawan yang Pukul Polantas Disebut Punya Ilmu Bela Diri)

HR pun memutar balik sepeda motornya lalu berhenti. Ia memarkir motornya tidak jauh dari lokasi anggota polisi yang sedang mengatur lalu lintas.

Kemudian, ia menghampiri dan memukul anggota polisi yang diketahui bernama Sulikan. "Jadi anggota yang dipukul bukan yang menegur pertama kali. Polisi yang dilewati saja sama dia langsung dipukul," ujar Hendro.

Akibatnya, Sulikan mengalami luka-luka di bagian rahang, mata, hidung, pipi, dan kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laku Rp 725 Juta, Uang Lelang Rubicon Mario Dandy Bakal Langsung Diserahkan ke Korban

Laku Rp 725 Juta, Uang Lelang Rubicon Mario Dandy Bakal Langsung Diserahkan ke Korban

Megapolitan
Aksi Pendukung Timnas di GBK, Nyalakan 'Flare' hingga Pukul Tripod Reporter

Aksi Pendukung Timnas di GBK, Nyalakan "Flare" hingga Pukul Tripod Reporter

Megapolitan
Pria Tenggelam Saat Mandi di Kali Mookervart, Warga: Saya Sempat Peringatkan Bahaya

Pria Tenggelam Saat Mandi di Kali Mookervart, Warga: Saya Sempat Peringatkan Bahaya

Megapolitan
Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Waktu Tempuh Berjalan Kaki

Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Waktu Tempuh Berjalan Kaki

Megapolitan
Ibu Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Ceritakan Anaknya Gagal Nikah dan Harus Jual Rumah

Ibu Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Ceritakan Anaknya Gagal Nikah dan Harus Jual Rumah

Megapolitan
Nasib Tragis Pemotor di Kramatjati, Tewas Tertancap Pagar Saat Hendak Buang Air Kecil

Nasib Tragis Pemotor di Kramatjati, Tewas Tertancap Pagar Saat Hendak Buang Air Kecil

Megapolitan
Ketika Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing Fay, Dinilai Tak Salah di Mata 'Handler' Anjing K9

Ketika Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing Fay, Dinilai Tak Salah di Mata "Handler" Anjing K9

Megapolitan
Otto Hasibuan: Kalau Tak Ada Saksi Mata, 5 Terpidana Pembunuhan Vina Bisa Tak Bersalah

Otto Hasibuan: Kalau Tak Ada Saksi Mata, 5 Terpidana Pembunuhan Vina Bisa Tak Bersalah

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Akhirnya Terjual di Lelang Ketiga, Laku Rp 725 Juta

Rubicon Mario Dandy Akhirnya Terjual di Lelang Ketiga, Laku Rp 725 Juta

Megapolitan
Merah Putih Stadion GBK Jelang Laga Indonesia Vs Filipina

Merah Putih Stadion GBK Jelang Laga Indonesia Vs Filipina

Megapolitan
Pria yang Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng Diduga Terjebak Lumpur

Pria yang Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng Diduga Terjebak Lumpur

Megapolitan
Peras Ria Ricis, Pria di Jaktim Pinjam Rekening Teman untuk Tampung Rp 300 Juta

Peras Ria Ricis, Pria di Jaktim Pinjam Rekening Teman untuk Tampung Rp 300 Juta

Megapolitan
Sejumlah Aset Rusunawa Marunda Blok C Dicuri, Pintu, Jendela, hingga Kloset Raib

Sejumlah Aset Rusunawa Marunda Blok C Dicuri, Pintu, Jendela, hingga Kloset Raib

Megapolitan
Rekomendasikan Nama Anies Jadi Cagub, PDI-P Jakarta Tunggu Keputusan DPP

Rekomendasikan Nama Anies Jadi Cagub, PDI-P Jakarta Tunggu Keputusan DPP

Megapolitan
Pelatih Renang di Bogor Cabuli Muridnya saat Orangtua Korban Tak Mengawasi

Pelatih Renang di Bogor Cabuli Muridnya saat Orangtua Korban Tak Mengawasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com