Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Orang-orang yang Pinjam Nama Perusahaan untuk Ikut Lelang Proyek UPS

Kompas.com - 07/01/2016, 21:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar perusahaan pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) mengaku hanya meminjamkan saja data perusahaan mereka untuk diikutsertakan dalam lelang tender UPS.

Nama perusahaan mereka dipinjam oleh pihak tertentu dan mereka dibayar dengan fee sebesar Rp 50 juta. Siapa yang meminjam nama perusahaan-perusahaan itu dan mengikutsertakan dalam lelang?

Salah satunya adalah Hendro Setiawan. Dia mendapatkan info pengadaan UPS ini dari Dirut PT Offistarindo, Harry Lo. PT Offistarindo merupakan perusahaan distributor UPS.

"Saya dipanggil Pak Hary Lo, mau ikut enggak. Kalau mau, saya disuruh cari perusahaan sebanyak mungkin untuk ikut lelang tender," ujar Hendro di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (7/1/2016).

Hendro merupakan salah satu direktur perusahaan yang ikut lelang tersebut. Dia menuruti perkataan Hary untuk mencari perusahaan sebanyak-banyaknya. Dia berhasil meminjam tujuh nama perusahaan untuk diikutkan dalam lelang proyek UPS di SMA dan SMK Jakarta Barat.

"Untuk perusahaan yang kami pinjam namanya, kami kasih fee 1 persen," ujar Hendro.

Ada pula Ade Laura Surya. Dia mengaku juga ikut lelang tender UPS tersebut. Namun, saat mendaftar, dia harus menyertakan nama dua perusahaan lain. Oleh karena itu, dia mencari perusahaan lain yang bisa meminjamkan nama.

"Saya pinjam karena pemilik PT yang bilang, 'Bu kalau PT saya bisa enggak Bu dipakai namanya.' Saya bilang coba aja. Menang atau enggak, kan tergantung lelangnya," ujar Ade.

Ternyata, justru nama perusahaan yang dia pinjam yang menang lelang. Perusahaannya tidak menang lelang.

Selain mereka berdua, ada tiga orang lagi bernama Abdul Hamid, Andi, dan Presly.

Mereka tidak memiliki perusahaan dan hanya diminta untuk meminjam nama perusahaan lain.

Abdul Hamid dan Presly mengaku diminta oleh Andi untuk mencari perusahaan. Sementara itu, Andi mengaku ditawari oleh Alex Usman untuk mencari perusahaan yang mau ikut tender UPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com