Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila sampai Depok, Transjakarta Diusulkan Melintas di Jalan Margonda

Kompas.com - 08/01/2016, 08:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Bila nantinya lajur khusus bus transjakarta atau busway jadi dibangun sampai ke kota penyangga, Pemerintah Kota Depok mengusulkan agar lajur tersebut dibangun melintasi Jalan Margonda dan berakhir sampai ke Terminal Depok.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, usulan tersebut mengacu pada adanya rencana pembangunan layanan transjakarta Koridor 15 (Manggarai-Kampus UI).

Dalam rencana ini, busway akan dibangun dari Tebet-Pancoran-Pasar Minggu dan akan berakhir di kawasan Halte Kampus UI di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tak jauh dari pintu gerbang masuk Kota Depok.

"Kami inginnya bukan sampai UI saja, tetapi juga sampai ke Terminal Depok di tengah kota di Jalan Margonda," kata Gandara saat dihubungi, Kamis (7/1/2016).

Namun, kata Gandara, usulan itu belum dipersiapkan karena pihaknya masih menunggu kajian yang saat ini masih dilakukan Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur (Jabodetabekjur).

Yang pasti, kata Gandara, pihaknya siap mendukung dan menyiapkan fasilitas dan kebutuhan pembangunan jika memang transjakarta beroperasi masuk sampai ke Depok.

"Kami siap dan akan mendukungnya. Namun, semuanya bergantung pada kajian BKSP seperti apa nantinya," ujar dia.

Rencana untuk membangun jalur bus transjakarta hingga ke kota-kota penyangga tertuang dalam nota kerja sama yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan BKSP Jabodetabekjur.

Pemprov DKI sudah menyatakan kesiapannya untuk memberikan public service obligation (PSO) untuk layanan bus ke kota penyangga.

Dengan demikian, penumpang bus-bus transjakarta dari dan menuju kota penyangga hanya dikenakan tarif seperti layanan transjakarta pada umumnya, yakni Rp 3.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Megapolitan
Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Megapolitan
Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com