Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Camat Tanah Abang Dipukul Oknum Paspampres

Kompas.com - 12/01/2016, 13:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Camat Tanah Abang Hidayatullah menceritakan penyebab dirinya dipukul oleh oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Menurut dia, kejadian bermula saat dia memimpin penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan sekitar Mal Grand Indonesia di Jalan Baturaja, Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016) malam.

Menurut Hidayatullah, penertiban terhadap PKL di wilayahnya dimulai sejak Senin sore, dimulai dari kawasan Jalan Asia Afrika, tepatnya dari sekitar Mal Senayan City hingga sekitar Stadion Gelora Bung Karno.

"Setelah selesai di Jalan Asia Afrika, kita lanjut ke Grand Indonesia karena banyak laporan sampah berserakan di situ karena banyak pedagang," kata Hidayatullah kepada Kompas.com, di kantornya, Selasa (12/1/2016).

Hidayatullah mengatakan, penertiban di Jalan Baturaja dimulai sekitar pukul 22.30. Selang tak berapa lama setelah penertiban dimulai, ada dua orang pria dengan perawakan tinggi tegap yang mendatanginya.

Menurut Hidayatullah, kedua pria itu datang sambil membentak agar proses penertiban tidak dilanjutkan. Mereka juga melarang aparat Satuan Polisi Pamong Praja membawa barang-barang milik PKL.

Saat itulah, keduanya mengaku sebagai anggota Paspampres.

"Mereka ngakunya gitu. Bilangnya, 'Saya Paspampres. Ini (barang-barang PKL) punya saya. Jangan dibawa'," kata Hidayatullah.

Hidayatullah mengaku tak ciut dengan bentakan tersebut. Ia pun membalas dengan menegaskan tengah menjalankan tugas.

"Saya bilang saja ini tugas negara. Kami kan juga aparat negara, biarpun dari Pemda," ujar dia.

Setelah sempat adu mulut beberapa menit, kata Hidayatullah, kedua pria yang membentaknya itu kemudian pergi dengan menggunakan sepeda motor.

Proses penertiban kembali dilanjutkan dan baru berakhir pada sekitar pukul 00.00.

Hidayatullah mengatakan, usai penertiban, ia beserta para anggota Satpol PP kembali ke Kantor Kecamatan Tanah Abang.

Tak lama setelah dia tiba dan beristirahat beberapa menit, dua pria yang sebelumnya sempat mendatanginya di lokasi penertiban tiba-tiba muncul.

Seperti sebelumnya, keduanya kembali mengajukan keberatan atas penertiban PKL di Baturaja. Saat itulah, satu dari keduanya melakukan tindakan fisik terhadap Hidayatullah dan salah satu anggota Satpol PP, Mail Kurniawan.

"Mereka sempat nendang (botol) aqua, tapi kena ke saya," ucap Hidayatulah.

Oknum anggota Paspampres yang melakukan pemukulan ialah Serda To dan Serda Tu. Dari tangan keduanya, polisi sempat menyita sebilah pisau lipat dan sepucuk senjata air softgun.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Komisaris Mustakim, masalah ini sudah selesai.

Selasa pagi, Komandan Garnisun Jakarta Pusat Kapten Supriono beserta tiga orang anak buahnya mendatangi Kantor Kecamatan Tanah Abang.

Saat dikonfirmasi mengenai kejadian semalam, Supriono mengaku masih akan memastikan.

"Mau kita pastiin dulu," ujar Supriono yang ingin meminta keterangan Hidayatullah.

Namun, mereka tidak berhasil menemui Hidayatullah karena sedang rapat di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Kompas.com masih berusaha mendapat konfirmasi dari Paspampres mengenai kejadian ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com