Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Segel Rumah Diana Dibuka Setelah Negosiasi dengan Jiwasraya

Kompas.com - 12/01/2016, 14:48 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang AKBP Jefri Siagian menyampaikan bahwa pembukaan segel rumah Diana (47) di Jalan Taman Kebon Sirih 3 No. 9 RT 009/010, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat merupakan hasil negosiasi polisi dengan pihak PT Asuransi Jiwasraya.

"Kemarin malam, kami meyakinkan Jiwasraya-nya, minta tolong agar Diana dan keluarganya bisa aktivitas normal," ujar Jefri di Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Segel rumah Diana mulai dibuka tadi pagi. Menurut Jefri, dalam negosiasi tersebut, pihak Kepolisian berunding dengan kuasa hukum Jiwasraya. (Baca juga: Perintah Ahok, Akhirnya Diana Dibebaskan Lurah Kampung Bali)

Ia mengatakan bahwa tidak ada kesulitan yang ditemui kepolisian saat bernegosiasi dengan Jiwasraya.

Saat dihubungi secara terpisah, Diana membenarkan bahwa segel rumahnya telah dibuka.
"Iya sekarang saya sama anak-anak sudah beraktivitas normal," ujar Diana.

Menurut dia, pembukaan segel tersebut dilakukan pihak kepolisian pagi tadi, kurang lebih pukul 11.00 WIB.

Meskipun segel rumahnya telah dibuka, Diana mengaku tetap waspada. Ia tidak ingin penyegelan tersebut kembali terjadi.

"Jadi kalau besok anterin anak ke sekolah, mungkin saya minta anterin teman atau teman yang jagain rumah," ujar dia.

Diana dan keluarganya terkurung dikediamannya sendiri sejak Rabu (6/1/2016) . Ia terkurung bersama dengan dua anaknya, ayahnya, dan asisten rumah tangganya karena rumah yang mereka tempati itu dirantai dan digembok.

Penggembokan ini dilakuka karena rumah tersebut menjadi objek sengketa antara Diana dengan PT Asuransi Jiwasraya. (Baca: PT Asuransi Jiwasraya Akui Gembok dan Segel Rumah Diana di Tanah Abang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com