Ika mengatakan, kepindahan keluarganya yang semula menetap di Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara, sampai kini di Papua berkaitan dengan organisasi Gerakan Fajar Nasional (Gafatar).
"Sebenarnya, lost contact sejak mereka menjual semua handphone milik mereka. Namun, awal bulan ini, adik saya sempat SMS pakai nomor orang dan sekarang tidak bisa dihubungi lagi. Itulah terakhir kalinya dapat kabar," ujar Ika kepada Kompas.com, Rabu (13/1/2016).
Ika mengaku sangat khawatir kepada keluarganya. Sebab, melalui SMS terakhir, keluarga meminta Ika mengirim sejumlah uang untuk membeli makanan.
Ika juga mendapat kabar bahwa pengikut Gafatar yang berada di Papua Barat sudah dipindahkan kembali ke Kalimantan. Ika semakin kesulitan mencari kabar keluarganya.
Anggota keluarga yang hilang adalah ayahnya, Susilo Heru Suwito, dan sang ibu.
Empat orang adiknya, yaitu Rayhan, Ukhty Fathya Rahma, Miftah Andini, dan Qory Ghumaida, juga hilang karena mengikuti orangtua Ika.
Ika memiliki tujuh orang saudara. Dia bersama adiknya yang tidak tergabung Gafatar masih berusaha mencari keluarganya itu.