Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggerebekan Narkoba di Berlan yang Berujung Kematian Polisi

Kompas.com - 19/01/2016, 21:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Penggerebekan yang dilakukan polisi di salah satu rumah pengedar narkoba di Jalan Slamet Riyadi IV RT 12/04, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Senin (18/1/2016), berujung maut.

Anggota Unit Narkoba Polsektro Senen Bripka Taufik ditemukan tewas di Cideng, Jakarta Pusat, setelah melakukan penggerebekan di dekat Kompleks Berlan tersebut.

Jenazah Taufik ditemukan tersangkut di tiang jembatan penyeberangan orang di aliran Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat (KBB), Selasa (19/1/2016).

Jenazah tersebut ditemukan pertama kali oleh Yudi (40), seorang pengumpul barang bekas di Sungai Ciliwung.

Lebih kurang pukul 14.00, Yudi bermaksud istirahat dan menyeberangi jembatan penyeberangan orang. (Baca: Jenazah Bripka Taufik yang Ceburkan Diri ke Ciliwung Ditemukan di Cideng)

Namun, ketika akan sampai di jalur inspeksi atau tanggul KBB yang letaknya di belakang Kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI, Yudi melihat kaki manusia tersangkut di tiang jembatan.

"Saya penasaran ada kaki dan sepatu boot. Saya kira boneka. Akhirnya, saya angkat pakai serokan dan ternyata itu mayat," kata Yudi saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi penemuan di Cideng, Jakarta Pusat, Selasa.

Yudi kemudian melaporkan penemuan jenazah ini ke Polsek Metro Gambir. (Baca juga: Karena Kasus Berlan, Ahok Makin Bertekad Gusur Permukiman Kumuh)

Diserang warga

Sebelum ditemukan tewas, Taufik menceburkan diri ke Kali Ciliwung karena diserang warga. Pada Senin malam itu, warga menyerang anggota polisi yang melakukan penggerebekan.

Mereka menyerang polisi dengan senjata tajam. Selain Taufik, Kepala Unit Narkoba Polsek Senen Iptu Haryadi Prabowo menjadi korban serangan warga tersebut. Iptu Haryadi dikeroyok dan dibacok warga tak dikenal.

Menurut warga, penyerangan ini berawal ketika delapan anggota polisi dari arah Slamet Riyadi mendadak masuk menelusuri lorong rumah warga menuju sebuah rumah di pojok lorong yang dekat perbatasan Kompleks Berlan.

Polisi memasuki lorong di permukiman tersebut pada Senin, lebih kurang pukul 16.00. Delapan polisi itu menyasar rumah seorang perempuan yang dikenal dengan nama depan Y. (Baca: Kronologi Penggerebekan Narkoba di Berland yang Akibatkan Polisi Dibacok)

Polisi pun, menurut warga, masuk ke dalam rumah tersebut. Namun, tak lama kemudian, terdengar suara gaduh. Dua dari delapan polisi yang mendatangi rumah itu terlihat berbalik arah.

Saat itu, warga melihat sejumlah orang yang tak dikenal mengeroyok polisi. Para penyerang berpakaian kaus dan jins biasa dengan wajah terbuka.

Kelompok penyerang itu diduga datang dari arah Kompleks Berlan, lingkungan yang terdapat rumah dinas militer.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com