Sebagian besar aktivitas masyarakat di pusat kota ini sudah berlangsung normal seperti sedia kala.
Bagaimana kondisi Starbucks Skyline yang menjadi lokasi pertama ledakan bom?
Pagi ini, kedai kopi tersebut masih dalam tahap perbaikan. Sekeliling Starbucks Coffee dipasangi papan berlogo Starbucks dan bertuliskan "We Will Back Soon".
Dari balik papan tersebut, terdengar suara-suara ketukan palu seolah ada orang yang sedang memperbaiki.
Di sekeliling Starbucks, tak kurang dari 20 anggota polisi bersiaga. Motor capung diparkir di dekat kedai kopi tersebut.
Anggota polisi yang berjaga dilengkapi dengan rompi anti-peluru dan senjata laras panjang. Mereka ada yang jalan berkeliling kedai dan ada pula yang duduk-duduk.
Karangan bunga yang selama ini terpasang di depan Starbucks, kini juga sudah tidak ada lagi.
Di atas Starbucks Skyline, terdapat monitor LED yang biasa menampilkan berbagai macam iklan. Pagi ini, monitor LED di atas Starbucks masih memasang tulisan #prayforjakarta.
Tidak jauh dari Starbucks, terdapat pos polisi yang juga menjadi lokasi ledakan. Tidak ada renovasi seperti yang terjadi di Starbucks.
Tampaknya, pos polisi tersebut dibiarkan rusak dan ditutup dengan papan merah putih yang mampu menutupi seluruh permukaannya. Papan merah tersebut bertuliskan "Indonesia Damai" dan "Indonesia Berani".
Seperti Starbucks, di atas pos poliai tersebut juga terdapat monitor LED. Di monitor tersebut sesekali terpampang tulisan "Indonesia Damai".
Di sebelah pos tersebut, terdapat kantor Bawaslu. Kantor Bawaslu juga memiliki monitor LED yang biasa menampilkan informasi seputar pemilu. Pagi ini, monitor tersebut masih menampilkan ucapan belasungkawa terkait aksi teror di kawasan tersebut, seminggu yang lalu.
Polisi lalu lintas berjaga seperti biasa. Arus lalu lintas lancar. Seolah-olah tidak pernah terjadi teror di jalanan itu.
"Seminggu yang lalu, kita masih sama-sama enggak bisa menduga kalau siangnya lokasi ini dibom yah," ujar salah seorang karyawan, Amira, kepada Kompas.com.
Situasi di kawasan Thamrin sekitar pukul 10.00 WIB hari ini mungkin tidak terlalu jauh berbeda dengan situasi pada pukul 10.00 WIB pekan lalu. Tenang dan berjalan seperti biasa.
Sampai akhirnya, Afif cs membawa teror di kawasan tersebut satu jam setelahnya, sekitar pukul 11.00 WIB.
Teror di kawasan Jalan MH Thamrin itu mengenai 33 orang. Dari jumlah itu, delapan orang meninggal dunia dan 25 orang mengalami luka.
Pelaku teridentifikasi berjumlah empat orang dan meninggal semuanya. Para pelaku masing-masing bernama Sunakim alias Afif, Dian Juni Kurniadi, Ahmad Muhazan bin Saron, dan Muhammad Ali.
Empat jenazah masih disemayamkan di RS Polri Bhayangkara. Pascateror, Densus 88 menangkap 13 orang.
Belakangan, dipastikan hanya delapan orang yang terkait dengan teror tersebut. Sisanya terkait perkara lain, yakni kepemilikan senjata api ilegal.