Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kemegahan Masjid Baru di Balai Kota DKI...

Kompas.com - 21/01/2016, 11:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Fatahilah di Balai Kota DKI Jakarta rampung dikerjakan. Akhirnya, setelah sekian lama, Balai Kota DKI memiliki masjid.

Masjid tersebut terletak di tengah-tengah tiga bangunan di Kompleks Balai Kota DKI. Gedung Blok G atau gedung Bappeda, gedung Blok H yang menjadi tempat BPTSP (Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), dan Bank DKI mengapit sisi-sisi masjid tersebut.

Jika warga ingin masuk ke dalam masjid, bisa melalui pintu masuk yang berada dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan.

Akses masuk ke bagian dalam masjid terbuat dari marmer berwarna putih gading. Sekitar tiga buah anak tangga harus kita naiki untuk mencapai pintu masuk masjid.

Masjid tersebut dari dua lantai. Lantai pertama berbentuk agak cekung di bagian pintu masuk. Jika kita masuk ke dalam masjid tersebut, akan terlihat mimbar kayu tepat di hadapan pintu masuk.

Pilar-pilar besar berdiri tegak di dalam masjid tersebut. Lantai masjid tersebut sudah dilengkapi dengan karpet berwarna hijau yang juga berfungsi sebagai sajadah.

Karpet tersebut masih terasa lembut ketika kaki kita mencoba berjalan di atasnya. Sebagian besar bagian masjid tersebut berdindingkan kaca-kaca, sebagian lainnya tepatnya di sisi mimbar, dinding terbuat dari marmer berwarna hijau tua.

Di samping kanan dan kiri masjid, terdapat toilet dan juga tempat untuk berwudhu. Sisi kanan adalah tempat wudhu untuk laki-laki sementara sebelah kiri untuk wanita.

Properti berwarna serba putih terlihat digunakan di tempat wudhu tersebut. Di bagian luar masjid, terdapat tangga sebagai akses ke lantai 2 Masjid Fatahilah.

Warga yang ingin naik ke lantai 2 tidak perlua masuk ke lantai 1 terlebih dahulu karena tangga berada di luar. Tangga tersebut terdapat di sisi kanan dan kiri masjid.

Gagangnya terbuat dari stainless steel berwarna silver. Bentuknya memutar, namun bukan tangga spiral. Desain yang digunakan di tangga masjid menambah kemegahan masjid itu.

Saat kita naik ke lantai 2, dekorasinya tidak jauh berbeda dengan yang ada di lantai 1. Pilar-pilar penyangga juga tampak di lantai tersebut. Namun, karpet hijau belum terpasang di sana.

Ornamen-ornamen khas masjid terukir di dindingnya. Dari kejauhan, Masjid Fatahilah terlihat memiliki menara putih di sisi barat bangunan masjid.

Sayangnya, kemegahan Masjid Fatahilah belum bisa digunakan saat ini. Masjid tersebut rencanannya bisa digunakan pada awal Februari 2016.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut penggunaan Masjid Fatahillah akan ditandai dengan pelaksanaan shalat Jumat yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya mau undang beliau shalat Jumat pertama di masjid Balai Kota," kata Basuki usai menyambangi Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (7/1/2016).

Meski demikian, saat itu, Basuki belum tahu kapan shalat Jumat itu akan dilaksanakan. Sebab, saat itu masjid belum rampung dan masih masih dalam tahap finishing touch.

Masjid tersebut mampu menampung 1.513 anggota jemaah. Pembangunan masjid yang merupakan inisiatif dari Basuki ini dimulai sekitar akhir September 2015. Anggaran yang digunakan mencapai sekitar Rp 18,8 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com